5.8 C
New York
Friday, April 26, 2024

Ketua Kelompok Tani Marsada Desa Sipitudai Keluhkan Bantuan Pupuk dari Kementerian Pertanian

Samosir, MISTAR

Bantuan pupuk dari kementrian yang diberikan kepada petani di Desa Sipitudai menuai rasa kecewa. Hal ini dikarenakan bantuan pupuk itu tidak memberikan hasil yang diharapkan warga penerima.

Ketua kelompok tani Marsada Desa Sipitudai Parlinggoman Limbong, dusun 1 Desa Sipitudai Kecamatan Sianjur Mulamula Kabupaten Samosir mengatakan bantuan pupuk itu tidak memberikan efek yang baik bagi hasil tanaman mereka bahkan cenderung menjadi rusak.

“Bantuan pupuk itu datang dan kami terima saat adanya banjir bandang di Desa Sipitudai Kecamatan Sianjur Mulamula. Awalnya kami gembira dan senang, bantuan ini kami anggap sebagai keuntungan. Bantuan kami terima saat kedatangan menteri Pertanian meresmikan Kawasan Pertanian Terpadu ( KPT) di Desa Harara Pitu,” ujar Parlingoman Limbong.

Secara simbolis bantuan itu diterima di Tanah Lapang Pangururan, saat itu acara dihadiri Bupati Samosir, anggota DPR-RI, Martin Manurung.

Bantuan yang diterima oleh kelompok tani Marsada yaitu, bibit bawang merah sebanyak 1 (satu) ton, mulsa 5 rol ( 1 rol panjang 450 meter) pupuk NPK 16-16-16 sebanyak 5 zak ( satu zak 50kg) dan Pupuk Organik Cair (POC) sebanyak lima liter.

Lebih lanjut diterangkan Parlinggoman, bibit bayam merah yang mereka terima tidak bisa langsung ditanam, sebab masih mentah. Mereka saat itu menunggu bibit itu dikeringkan selama dua bulan lamanya, baru bisa tanam.

“Bibit itu secara simbolis kami terima pada tanggal 13 Februari 2023, dan kami tanam tanggal 15 April 2023,” katanya merinci.

Baca juga : Bupati Samosir Tanam Kopi Di KPT Tele

Menurut Parlinggoman ada anggota kelompok yang menggunakannya sebagai pupuk dasar, dan sebagai pupuk kocor, setelah digunakan pupuk bantuan itu tidak berfungsi atau tidak menunjukkan hasil yang baik sebagaimana biasanya pupuk NPK yang dibeli dari toko pupuk maupun kios.

“Hasil pupuk NPK bantuan ini tidak seperti lazimnya kami lihat, warna pupuk bantuan yang kami terima adalah biru, tapi setelah dilarutkan ke air sebagian pupuk ini ada yang tidak larut dalam air, dan warnanya cokelat,” ungkap Parlinggoman kesal.

Pupuk bantuan dari salah satu Partai yang disalurkan bersama dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Samosir itu tidak berfungsi sebagaima mestinya.

Parlinggoman berharap agar Kadis Ketahan Pangan dan Pertanian Pemkab Samosir segera turun ke lapangan melihatnya dan meminta untuk mengganti pupuk tersebut.

“Seandainya kami tahu pupuk NPK bantuan ini tidak berfungsi, maka kami tidak menggunakannya, ini sudah terlanjur digunakan. Memang hanya 20 KG nya kami per anggota, dengan harga pupuk NPK di toko pupuk atau kios per KG Rp18 ribu, kami terbantu 360 ribu, ungkapnya lagi.

Terkait hal tersebut, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Sianjur Mulamula, Risna Nainggolan dikonfirmasi mengenai pupuk bantuan yang diterima kelompok tani Marsada dusun 1 Desa Siptudai Kecamatan Sianjur Mulamula Kabupaten Samosir melalui
WhatsApp membalas, bahwa dia sudah menerima informasi tersebut.

” Sudah Saya kompirmasi ke bidang yang bersangkutan. Langsung aja ke Kantor Ito bidang TPH karena itu langsung bantuan dari Kementrian Pertanian,” ujarnya dalam pesan WhatsApp.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Samosir, Dr. Tumiur Gultom, dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp terkait bantuan pupuk kepada kelompok tani Marsada itu yang tidak berfungsi itu ia akan lakukan pengecekan.

Sedangkan, anggota DPR-RI, Martin Manurung  diminta tanggapannya dan responnya terkait hal dimaksud, membalas “Saya akan cek. Ya kan harus saya cek dulu. ( Pangihutan/hm29)

Related Articles

Latest Articles