6.9 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Ambisi Nikson Nababan Studi Doktoral, Indonesia harus Dibangun dari Desa

Taput, MISTAR.ID

Bupati Tapanuli Utara Drs Nikson Nababan MSi menegaskan desa adalah pusat produksi, maka Indonesia harus dibangun dari desa. Guna menguatkan pemikirannya tersebut, ia tengah mempersiapkan desertasi berjudul Kebijakan Pemerintah untuk Mendorong Perusahaan Mikro, Kecil dan Menengah (Micro, Small and Medium Enterprises-MSMEs), di Indonesia dan Tapanuli Utara.

Nikson sedang mengikuti studi doktoral (S3) di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jakarta. “Ya, saat ini saya mengikuti studi S3 di IPDN, desertasi yang saya ajukan soal MSMEs,” kata Bupati kepada Mistar, Senin (21/11/22).

Dalam desertasi berbahasa Inggris itu, Nikson memuat Bandara Internasional Silangit, bandara yang 7 kilometer dari pusat kota Siborongborong, sebagai prolog desertasinya. Ia berpendapat pemerintah Indonesia harus mengadopsi kebijakan kepariwisataan menuju kawasan terkemuka yang senapas dengan ditetapkannya Danau Toba sebagai super prioritas destinasi.

Baca juga:Bupati Nikson Nababan Ajak Insan Pers Ikut Berperan Membangun Tapanuli Utara

Ia menjelaskan definisi MSMEs berarti bisnis yang dikelola oleh perorangan, rumah tangga atau entitas usaha mikro, kecil dan menengah. MSMEs sangat berperan membuka peluang kerja, mengurangi kemiskinan, merangsang pertumbuhan ekonomi, memastikan perkembangan yang bermartabat serta membangun negara dan kota yang bebas dari impor.

Kendati demikian, lanjut Nikson, MSMEs kerap berhadapan dengan masalah keuangan, perpajakan, teknologi dan inovasi. Selain itu, masih lemahnya dukungan layanan informasi, pengembangan sumber daya manusia, kebijakan yang berlebihan dan peraturan kerangka kerja.

Pemerintahan harus membantu sumber keuangan MSMEs, baik melalui kredit perbankan, maupun nonbank, meningkatkan kerja sama institusi permodalan, pengaturan transaksi produksi, meningkatkan peran koperatif dan konvensional, serta pengembangan finansial yang lain. Sumber-sumber tersebut harus sesuai provisi hukum dan regulasi.

“Nanti desertasi saya semoga dijadikan acuan oleh pemerintah. Mendorong dari data presisi. Itu alasan paling kuat saya mengikuti studi doktoral, bukan untuk kepentingan politis dan sebagainya,” tegasnya.

Ibarat mimpi, tambahnya, pemikirannya adalah lilin di tengah hutan. Ia berharap Indonesia kuat, mandiri dan berdikari. Di Tapanuli Utara, jika anggaran mencukupi, persoalan jalan jembatan pasti cepat tuntas. Lalu, pemerintah daerah harus berpikir ke produksi pertanian, hingga membuat cold strorage.

Baca juga:Nikson Nababan Dilantik Menjadi Ketua Partogi Tapanuli Utara

“Bukan tidak mungkin membangun banyak legacy (warisan) dimasa pemerintahan saya, walaupun ada sebagian kita lakukan misalnya kita sedang membenahi dan membangun Taman Kota di Tarutung, kawasan Tanggul Aek Sigeaon dan Sport Center. Tetapi jangan sampai ada kecemburuan, ada desa-desa terisolir yang harus dibangun, kita buru-buru membangun legacy,” tutupnya.(janpiter/hm06)

Related Articles

Latest Articles