Tanah Jawa, MISTAR.ID

Berdasarkan pantauan di pasar tradisional Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, harga cabai alami kenaikan yang cukup tinggi. Kenaikan harga cabai tertinggi adalah cabai rawit yang harganya kini mencapai Rp85.000 per kilogram (kg). Padahal, harga sebelumnya pada Senin (13/11/23), hanya Rp50.000 per kilogram.

Jenis cabai lain yang mengalami kenaikan adalah cabai merah. Dari harga Rp45.000, kini menjadi Rp80.000 per kilogram.

Tingginya harga cabai ini membuat pedagang tidak berani menyetok cabai dalam jumlah banyak. Jika biasanya enam kilogram, kini hanya berani nyetok tiga kilogram.

“Ya semua mahal tapi cabai yang paling tinggi adalah cabai rawit, yaitu Rp85.000. Setelah itu cabai merah Rp80.000,” kata Heri pedagang asal Tanah Jawa kepada mistar.id, Kamis (16/11/23).

Baca juga: Harga Cabai Merah di Sumut Masih Tinggi, Bisa Berlanjut Hingga Nataru

Lanjut Heri, tingginya kenaikan harga cabai rawit ini dikeluhkan oleh pedang dan pembeli yang ada di pasar Tradisional Tanah Jawa yang hanya buka setiap Senin dan Kamis.

“Biasanya nyetok enam kilo. Tapi, sekarang cuma tiga kilo,” kata Heri lagi.

Meskipun harga cabai tinggi, namun konsumen tetap membeli dengan mengurangi jumlah pembelian.

Irma wati misalnya, jika sebelumnya dirinya biasa membeli cabai dengan jumlah banyak, kini hanya beli dengan sistem eceran. Diakuinya, untuk memasak satu hari, dirinya harus mengeluarkan uang ekstra untuk membeli cabai.

Baca juga: Jelang Akhir Tahun Harga Cabai di Pasar Sibuhuan Naik, Jadi Rp60 Ribu per Kg

“Belinya biasanya Rp 5.000 itu agak banyak. Tapi, ini tak tambahin karena kurang, mendadak naik. Ya merasa gimana ya. Berat juga ya,” ucap Irma pembeli asal Tanjung pasir.

Selain cabai, sejumlah komoditas lain juga terpantau mengalami kenaikan seperti bawang putih dan bawang merah. Rata-rata kenaikan dalam pekan ini antara tiga ribu hingga Rp 5.000. (Abdi/hm20)