Monday, January 27, 2025
logo-mistar
Union
SIANTAR

Waspada TBC Pada Anak dan Pahami Gejalanya

journalist-avatar-top
By
Sunday, July 23, 2023 17:21
19
waspada_tbc_pada_anak_dan_pahami_gejalanya

waspada tbc pada anak dan pahami gejalanya

Indocafe

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Di Indonesia jumlah kasus TBC terbanyak terjadi pada kelompok usia produktif. Terutama pada usia 45 sampai 54 tahun. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan TBC terjadi pada anak-anak.

Fungsional Epidemiologi Ahli Pertama, Pengelola Program TBC, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pematang Siantar, Wattini Simatupang, mengatakan TBC tidak hanya dapat diderita oleh orang dewasa, namun juga anak-anak.

“Pasien TB di tahun 2022, jumlahnya ada 881 orang. Termasuk untuk kasus TB anak sebanyak 78 orang untuk Kota Pematang Siantar,” ucap Wattini saat wawancara dengan mistar.id, Minggu (23/7/23).

Dijelaskannya, bakteri penyebab TBC ditransfer dari orang ke orang melalui percikan ludah (droplet) lewat udara dari pasien TBC ke orang yang ada di sekitarnya. Biasa ditularkan saat batuk atau bersin.

Baca juga: Cegah Penyakit TBC Sejak Dini, Ini Imbauan Dinkes Medan

Kata Wattini, anak bisa terpapar Tuberkulosis karena tertular dari penderita TBC, yakni orang dewasa melalui udara yang juga merupakan keluarga terdekat.

“Pada umumnya, seorang anak bisa terpapar TBC karena tertular dari penderita TBC orang dewasa. Jarang sekali penderita TBC anak menularkan virus ke anak lainnya. Jarang kami temukan kasus seperti ini,” jelas Wattini.

Dia menyebut ada beberapa gejala penyakit TBC pada anak. Salah satunya batuk selama dua minggu atau lebih. Batuk ini tidak kunjung sembuh, meski sudah diobati. Kemudian, gejala berikutnya sering demam yang tidak diketahui penyebabnya, berat badan yang tidak naik atau bahkan menurun, atau anak terlihat lemas atau lesu.

“Diare juga menjadi gejala yang perlu diwaspadai juga,” kata Wattini.

Baca juga: Warga Binaan Lapas Medan Jalani Skrining Penyakit Menular TBC dan HIV

Wattini menambahkan, semakin dini usia anak, maka semakin tinggi juga resiko tertular TBC. Hal tersebut biasanya disertai daya tahan tubuh yang menurun.

Saat anak terkena TBC, orang tua sebaiknya tidak perlu panik. Dianjurkan memeriksakan anak ke faskes (fasilitas kesehatan) agar mendapatkan penanganan yang paling tepat.

“Jangan khawatir. Penyakit TBC pada anak bisa sembuh. Asal, anak konsisten menjalani pengobatan sampai tuntas selama 6 bulan atau lebih. Obat TBC diberikan gratis oleh pemerintah melalui puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan lain yang ditunjuk,” pungkasnya. (Yetty/hm20)

journalist-avatar-bottomRedaktur Elfa Harahap