Thursday, April 17, 2025
home_banner_first
SIANTAR

KPAD Pematangsiantar: Cegah HIV dengan Hindari Perilaku Seks Berisiko

journalist-avatar-top
Minggu, 17 November 2024 10.28
kpad_pematangsiantar_cegah_hiv_dengan_hindari_perilaku_seks_berisiko

kpad pematangsiantar cegah hiv dengan hindari perilaku seks berisiko

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Masyarakat Kota Pematangsiantar, diingatkan untuk menghindari perilaku seks berisiko agar tidak mudah tertular HIV/AIDS. Hal ini dikatakan Kepala Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Pematangsiantar Dedi Purwanto.

“Penularan HIV, salah satunya melalui cairan sperma. Jika bisa menghindari perilaku seks di luar nikah tentunya tidak mudah tertular HIV karena selama ini banyak kasus akibat berperilaku seks menyimpang,” ujar Dedi kepada mistar.id, Minggu (17/11/24).

Selain itu, untuk mencegah penularan juga bisa dilakukan dengan pemakaian pelindung atau kondom.

Temuan kasus HIV sepanjang Agustus hingga Oktober 2024 di Kota Pematangsiantar mencapai 26 kasus. Terbanyak justru dari perilaku seks menyimpang lelaki dengan lelaki, dengan temuan dari usia 20 hingga 40 tahun.

Baca juga: HIV AIDS, Jauhi Virusnya Bukan Orangnya

Dedi memperkirakan jumlah kasus HIV/AIDS masih bisa bertambah karena HIV ibarat fenomena gunung es, sehingga yang ditemukan saat ini baru bagian pucuk gunung. Belum bagian dalamnya.

Untuk itulah, kata dia, perlu komitmen bersama untuk memeranginya karena permasalahan penyakit HIV/AIDS menjadi tanggung jawab bersama.

“Upaya mencegahnya, yakni dengan memperbanyak penyuluhan, skrining untuk menemukan orang terindikasi HIV/AIDS, kemudian ketika ditemukan diobati dan dipertahankan,” jelasnya.

Kemudian koordinasi dengan kantor Kementerian Agama untuk skrining bagi calon pengantin sebelum akad nikah harus mengantongi surat sehat dari Puskesmas bebas HIV, TB dan HB.

Baca juga: Polisi Lebih Berisiko Tertular HIV AIDS

KPAD Pematangsiantar juga dibantu para relawan yang siap mendampingi dalam penyuluhan hingga skrining serta memberikan pendampingan terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang dalam masa pengobatan.

“Sepanjang disiplin meminum obat dan mengikuti anjuran tim medis, tentu daya tahan tubuhnya membaik. Bahkan, dalam jangka lima tahun bisa masuk kategori virus tidak terdeteksi,” pungkasnya. (abdi/hm20)

REPORTER: