Pematangsiantar, MISTAR.ID

Pemerintah Kota (Pemkot) Pematangsiantar melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) memasang ratusan lampion di sepanjang jalanan kota dalam memeriahkan perayaan Tahun Baru Imlek 2575.

Kepala Dinas PRKP, Christina Risfani Sidauruk mengatakan pemasangan lampion sudah dimulai pada tanggal 31 Januari 2024, di 5 titik di sepanjang jalan Kota Pematangsiantar. Pemasangan berbagai atribut dalam rangka perayaan hari raya keagamaan telah membuat Kota Pematangsiantar memiliki karakter tersendiri sebagai kota toleran.

Baca juga: Jelang Imlek 2023, Pengunjung Mal Kota Medan Naik 20 Persen

“Dan sudah menyala pada 1 Februari 2024. Lampion dipasang di tiap lokasi ada sekitar 35 sampai 40 lampion,” sebut Risfani, Selasa (6/2/2024).

Pemasangan lampion di lima lokasi yang dimaksud, kata dia, yakni di Jalan Sangnaualuh, Jalan Sutomo, Jalan Parapat, Jalan Merdeka dan Jalan Adam Malik.

“Juga di rumah dinas wali kota dipasang 25 lampion,” tambahnya.

Selain lampion yang berbentuk bulat dan berwarna merah khas Imlek, Risfani mengatakan, pihaknya memasang lampion gantung dengan berbagai bentuk lainnya dengan corak beragam warna.

“Khusus di depan kantor wali kota dipasang yang bentuk tabung warna warni. Di depan kantor DPRD dipasang bentuk tabung berwarna merah,” pungkasnya.

Baca juga: Jelang Imlek, Harga Bapok di Pasar Petisah Masih Stabil

Terkait Perayaan Imlek 2024, Wali Kota Pematangsiantar Susanti mengajak seluruh lapisan masyarakat bergandengan tangan untuk menciptakan kota toleran. Sejak sepekan lalu, Susanti sebut, berbagai kegiatan menyambut Imlek sudah dimula.

Seperti beberapa kegiatan bakti sosial (baksos) yang dilaksanakan oleh komunitas Tionghoa, dengan sasaran penerima bantuan dari berbagai etnis dan agama.

Wali Kota perempuan pertama Kota Pematangsiantar itu menuturkan tahun 2024 membawa kebahagiaan bagi seluruh masyarakat Kota Pematangsiantar. Di mana, Setara Institute merilis daftar Indeks Kota Toleransi (IKT), dengan Kota Pematangsiantar berada di urutan 11 Kota Paling Toleran di Indonesia. (jonatan/hm17)