Tim Peneliti Prediksi Kenaikan Permukaan Laut Hingga 1,9 Meter pada 2100
Ilustrasi laut. (f:ist/mistar)
Singapura, MISTAR.ID
Sebuah tim peneliti interdisipliner dari Nanyang Technological University (NTU), Singapura, dan Delft University of Technology (TU Delft), Belanda, memproyeksikan bahwa permukaan air laut kemungkinan besar akan naik antara 0,5 hingga 1,9 meter pada tahun 2100.
Proyeksi ini lebih tinggi dibandingkan perkiraan terbaru dari Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), yang memperkirakan kenaikan antara 0,6 hingga 1,0 meter.
Menurut laporan yang dikutip dari Phys pada Selasa (28/1/25), kenaikan permukaan laut yang lebih tinggi ini disebabkan oleh emisi karbon dioksida (CO2) global yang terus meningkat, terutama dalam skenario emisi tinggi.
Proyeksi permukaan laut saat ini bergantung pada berbagai metode pemodelan iklim, termasuk pencairan gletser dan kemungkinan runtuhnya lapisan es secara tiba-tiba. Namun, variasi dalam model-model ini membuat sulit untuk memperkirakan kenaikan permukaan laut secara akurat.
Untuk mengatasi tantangan ini, para peneliti dari NTU mengembangkan metode proyeksi baru yang disebut pendekatan "fusi". Metode ini menggabungkan keunggulan dari berbagai model yang sudah ada dengan pendapat para ahli, sehingga menghasilkan proyeksi yang lebih akurat dan dapat diandalkan.
Dr. Benjamin Grandey, penulis utama studi dan Peneliti Senior di Sekolah Ilmu Fisika dan Matematika (SPMS) NTU, menjelaskan bahwa pendekatan fusi ini memungkinkan estimasi ketidakpastian yang lebih baik terkait kenaikan permukaan laut.
"Berbagai metode proyeksi sering kali menghasilkan hasil yang sangat bervariasi. Dengan menggabungkan pendekatan-pendekatan ini ke dalam satu proyeksi gabungan, kita dapat memperkirakan ketidakpastian yang terkait dengan kenaikan permukaan laut di masa depan dan mengukur kisaran kemungkinan kenaikan permukaan laut," ujar Grandey.
Para peneliti percaya bahwa metode baru ini dapat mengisi kesenjangan dalam informasi ilmiah yang lebih dapat diandalkan, sehingga dapat melengkapi laporan terbaru IPCC. Proyeksi yang lebih akurat dinilai penting dalam upaya mitigasi dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim.
Associate Professor Justin Dauwels dari Departemen Mikroelektronika TU Delft menambahkan bahwa metode ini tidak hanya berguna untuk memproyeksikan kenaikan permukaan laut. Tetapi juga dapat diterapkan pada berbagai aspek lainnya, termasuk penilaian risiko banjir pesisir, analisis kerentanan infrastruktur, dan perkiraan dampak ekonomi. (cnn/hm25)