Friday, January 31, 2025
logo-mistar
Union
SAINS & TEKNOLOGI

Pemanasan Laut Melonjak 4 Kali Lebih Cepat, Ilmuwan Peringatkan Krisis Iklim

journalist-avatar-top
By
Friday, January 31, 2025 10:32
49
pemanasan_laut_melonjak_4_kali_lebih_cepat_ilmuwan_peringatkan_krisis_iklim

Ilustrasi laut. (f:net/mistar)

Indocafe

London, MISTAR.ID

Sejak 2023, dunia dihadapkan pada lonjakan suhu global yang tak terduga, memicu serangkaian bencana alam seperti kebakaran hutan dan banjir besar di berbagai belahan dunia.

Di Los Angeles, California, kebakaran hutan melanda, sementara banjir mematikan menghancurkan Valencia, Spanyol. Peneliti kini berlomba mencari penjelasan di balik fenomena ini, dan temuan terbaru mengarah pada pemanasan permukaan laut yang mengkhawatirkan.

Sebuah studi terbaru dari University of Reading, Inggris, mengungkapkan fakta mengejutkan bahwa permukaan laut memanas empat kali lebih cepat dibandingkan dengan akhir 1980-an. Percepatan ini, yang terungkap melalui data satelit sejak 1985, menunjukkan laju pemanasan permukaan laut yang semakin cepat, dari 0,06°C per dekade pada 1980-an menjadi 0,27°C per dekade saat ini.

Para ilmuwan mencatat bahwa meskipun beberapa faktor, seperti letusan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai pada 2022 dan penurunan aerosol pendingin atmosfer, berkontribusi pada fenomena ini, mereka tidak cukup untuk menjelaskan suhu yang terjadi.

Sebagian besar dari percepatan pemanasan ini, sekitar 44%, disebabkan oleh lautan yang menyerap panas jauh lebih cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Menurut Chris Merchant, ahli meteorologi dan penulis utama studi tersebut, fenomena ini ibarat bak air yang semakin panas dengan cepat. "Jika lautan adalah bak air, maka pada 1980-an, keran air panas mengalir perlahan, memanaskan air hanya sepersekian derajat setiap dekade. Namun sekarang, keran air panas mengalir jauh lebih cepat," jelas Merchant.

Temuan ini semakin mengkhawatirkan karena para peneliti memperingatkan bahwa jika tren ini berlanjut, dalam 20 tahun ke depan, suhu permukaan laut bisa melampaui kenaikan yang terjadi dalam 40 tahun terakhir. Hal ini akan semakin memperburuk dampak perubahan iklim, seperti meningkatnya bencana alam, kerusakan ekosistem, gagal panen, dan dampak kesehatan yang lebih parah.

Meskipun El Nino baru-baru ini turut memperburuk suhu global, para ilmuwan menekankan bahwa faktor utama adalah lautan yang kini menyerap energi berlebih dengan sangat cepat. Ini menandakan ketidakseimbangan energi yang terus memperburuk kondisi Bumi.

Merchant dan tim peneliti memperingatkan bahwa dengan pemanasan yang terus melaju pesat, masa depan kita akan semakin terancam. Mereka menekankan pentingnya pengurangan besar-besaran terhadap pembakaran bahan bakar fosil untuk memitigasi bencana yang lebih buruk. Sementara kebijakan pengurangan emisi terus diupayakan, tantangan terbesar masih datang dari industri bahan bakar fosil yang terus memperburuk krisis iklim.

Para ilmuwan mengingatkan bahwa setiap langkah kecil yang diambil untuk mengurangi emisi bahan bakar fosil akan berdampak besar dalam menyelamatkan kehidupan di masa depan. Masyarakat dan pembuat kebijakan di seluruh dunia harus segera bertindak untuk mencegah terjadinya bencana yang lebih besar. (dtc/hm25)

journalist-avatar-bottomRedaktur Anita

RELATED ARTICLES