19 Juta Serangan Siber Dilancarkan, Pengguna Kripto di Indonesia Perlu Waspada
Ilustrasi serangan siber (f:ist/mistar)
Jakarta, MISTAR.ID
Pada tahun 2024, perusahaan keamanan siber Kaspersky mencatat sebanyak 19.171.977 adanya upaya serangan siber berbasis web. Jumlah ini menunjukkan penurunan sebesar 34,85% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 29.426.930 deteksi serangan.
Menurut Yeo Siang Tiong, General Manager Kaspersky untuk Asia Tenggara, penurunan ini tidak selalu menunjukkan tren yang seragam. Faktor-faktor seperti peningkatan teknologi deteksi dan pencegahan, pergeseran taktik penyerang, serta peningkatan investasi dalam pelatihan kesadaran keamanan siber dapat mempengaruhi angka-angka tersebut.
"Penjelasan ini menunjukkan bahwa lanskap ancaman siber sangat kompleks dan tidak dapat diartikan sebagai penurunan keseluruhan aktivitas siber yang berbahaya," kata Siang Tiong pada Kamis (6/2/25).
Pada tahun 2024, Kaspersky juga mencatat lonjakan aktivitas "drainer" di dark web. Drainer adalah alat berbahaya yang dirancang untuk mencuri aset kripto pengguna.
Dalam beberapa bulan terakhir, terdapat peningkatan jumlah utas unik yang membahas drainer di dark web, dari 55 pada tahun 2022 menjadi 129 pada tahun 2024.
Kaspersky memprediksi bahwa aktivitas kejahatan siber akan terus meningkat pada tahun 2025, termasuk pelanggaran data, serangan ransomware, dan hacktivisme.
"Para pengguna kripto di Indonesia perlu lebih waspada dan mengadopsi langkah-langkah keamanan kripto yang kuat," kata Siang Tiong.
Kaspersky mengimbau pengguna untuk meningkatkan kewaspadaan dan membangun pertahanan terbaik untuk melindungi aset digital dengan menggunakan solusi keamanan yang andal.(cnn/hm17)
PREVIOUS ARTICLE
Kapal Tanpa Nama Beroperasi di Perairan Tanjung Balai