19 C
New York
Sunday, September 29, 2024

Survey Indikator: 10 Parpol Diprediksi Tak Lolos ke Senayan

Jakarta, MISTAR.ID

Hasil survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa 10 partai berisiko tidak mencapai ambang batas parlemen sebesar 4 persen dan akan gagal masuk DPR pada Pemilu 2024.

Beberapa partai yang terancam termasuk PPP dengan tingkat elektabilitas sebesar 2,8 persen. Di bawahnya, terdapat PSI dengan 1,4 persen, yang menunjukkan penurunan dari survei bulan lalu di mana PSI meraih 2,4 persen.

Partai lainnya yang berada di zona risiko yaitu, Perindo (0,9 persen), Partai Ummat (0,4 persen), Partai Hanura (0,4 persen), PBB (0,1 persen), Partai Gelora (0,3 persen), Partai Buruh (0,1 persen), Partai Garuda (0 persen), dan PKN (0 persen).

Baca Juga: Dilantik Jadi Hakim MK, Arsul Sani Mundur dari PPP dan DPR

Sementara itu, PDIP menjadi partai yang paling diminati dengan tingkat elektabilitas sebesar 20 persen. Meskipun demikian, elektabilitas PDIP masih dapat tergeser oleh Partai Gerindra, karena elektabilitas Gerindra mencapai 18 persen.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menyatakan bahwa elektabilitas Gerindra lebih tinggi dibandingkan PDIP menurut beberapa survei lembaga lain, terutama jika survei dilakukan melalui telepon.

“Survei telepon itu mengecualikan 17 persen warga yang tidak punya HP. Umumnya yang tidak punya hp agak bias ke PDIP,” kata Burhanuddin dalam siaran pers daringnya, Kamis (18/1).

Menurut Burhanuddin, jika survei dilakukan secara tatap muka, PDIP masih sedikit unggul atas Gerindra.

Baca Juga: 7.854 Warga Kota Medan Pindah Memilih pada Pemilu 2024

Burhanuddin menilai bahwa tren elektabilitas PDIP cenderung menurun, sementara Gerindra justru mengalami peningkatan.

Hal ini diyakininya dapat memengaruhi pertarungan antara kedua partai tersebut dalam Pilpres 2024. Menurutnya, PDIP perlu berhati-hati karena ada kemungkinan mereka kalah jika elektabilitas partainya terus menurun.

“Tren tetap turun untuk PDIP tetapi selisihnya dengan Gerindra dalam margin of error,” ujarnya, seperti dilansir CNN Indonesia. (CNN/hm22)

Related Articles

Latest Articles