Sementara, jumlah pemilih saja sekitar 200 lebih. Bagaimana muncul suara untuk sebanyak 830 suara?. Karena hal tersebut saksi paslon 01 dengan 03 melakukan protes. Sehingga, acara perhitungan suara sempat terkendala.
Oleh para saksi, mereka meminta perlu pembuktian dan kotak suara dibuka. Usai dilakukan penghitungan, terdapat kesalahan penulisan. Salahnya penulisan tersebut pun diduga dari anggota KPPS saat melakukan perhitungan manual.
“Ini perlu pembuktian dan saya mohon supaya kotak suara dibuka,” Jefry, salah seorang saksi paslon Presiden-Wakil Presiden.
Baca juga : Kapolres Yogen Monitor Pergeseran Logistik Pasca Pemilu di KPU Siantar
Ketua KPU Kota Pematangsiantar, M Isman Hutabarat mengatakan, rekapitulasi dilakukan di kecamatan tujuan untuk membandingkan data yang ada dan juga dituliskan.
“Itu lah fungsi mengapa kita bersama-sama memperhatikan, supaya benar lah. Ketika ada kesalahan bisa kita benarkan hasil dari rekapitulasi itu, sehingga hasil pemungutan suara itu betul-betul valid,” ujar Isman Hutabarat, Minggu (18/2/24).
Baca juga : Pemungutan Suara di TPS Molor, KPU Siantar: Tidak Pelanggaran
Dikatakannya, itu sebenarnya tujuan maka dilakukan pleno rekapitulasi di kecamatan. Kejadian salah penulisan hasil rekapitulasi pasca pemungutan surat suara tidak hanya terjadi di Siantar dan melainkan daerah lain juga
“Banyak yang terkejut, ya tapi kan kita perbaiki di hadapan para saksi peserta pemilu. Namanya manusia, salah tulis orang itu. Makanya sama-sama kita jaga biar hasilnya valid,” pungkasnya. (hamzah/hm18)
