15.6 C
New York
Sunday, May 19, 2024

Suara Golkar Menurun, Airlangga Hartarto Diminta Mundur dari Ketua Umum

Jakarta, MISTAR.ID

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto diminta untuk mundur dari puncuk pimpinan Golkar. Desakan itu mencuat selepas dirinya digadang-gadang menjadi calon presiden (Capres) 2024.

Permintaan agar Airlangga mundur dari ketua umum disampaikan tiga organisasi masyarakat (Ormas) yang didirikan partai berlambang pohon beringin tersebut, yakni Kosgoro 1957, Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) dan Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR).

Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri (Soksi) Lawrence TP Siburian mengatakan, selama Airlangga memimpin, Golkar mengalami kemunduran. Bahkan saat Airlangga menjadi menteri, suara Golkar justru menurun, bahkan tidak bertahan 14 persen.

Baca juga: Dewan Pakar Usulkan Munaslub Golkar Evaluasi Pencalonan Airlangga

Lawrence mengatakan, selama kepemimpinan Airlangga, arah Golkar tidak ada. Padahal, waktu pendaftaran bakal capres dan calon wakil presiden (cawapres) hanya tiga bulan lagi.

Di sisi lain, Lawrence melihat elektabilitas pimpinan Golkar itu baru satu persen.

“Tidak ada orang yang mau ikut pemilu capres-cawapres untuk kalah, semuanya mau menang. Oleh karena itu, kami melihat dampaknya kepada Partai Golkar nanti dalam pemilihan anggota legislatif,” jelasnya.

Ia juga menargetkan Golkar dapat mengisi 100 kursi di DPR RI. Lawrence mengaku sudah memiliki perhitungan dan analisis angka dari Sabang sampai Merauke.

Baca juga: Golkar Nyatakan Airlangga Hartarto Jadi Capres, Pengumuman Wacapres Agustus

“Nanti kenyataannya pada waktu pemilu yang akan datang. Tapi kami sudah tahu persis bahwa ini berbahaya,” tambah dia.

Berbagai survei menyebutkan Golkar akan turun ke nomor 4 atau 5. Hal ini dinilai menurunkan posisi Golkar sebagai partai besar menuju partai menengah dan bahkan tidak menutup kemungkinan menjadi partai gurem.

“Karena apa? Setiap pemilih masuk ke ruang pemilihan yang pertama dia coblos ya capres dan cawapres dia, yang dia sukain. Baru, kedua, partai dari capres dan cawapres dia coblos,” ungkap Lawrence.

Baca juga: Golkar Belum Pastikan Usung Kaesang Pangarep atau Tidak

Beranjak dari dilema yang ada itu, Lawrence mendorong Golkar mengadakan musyawarah luar biasa (musnaslub) demi menggantikan posisi Airlangga Hartarto.

Kedepannya ia berharap, pengganti Airlangga punya kemampuan dalam memimpin Golkar menghadapi Pemilu 2024. Sebab, sudah tiga tahun Golkar tidak melakukan manuver capres dan cawapres.(antara/hm17)

Related Articles

Latest Articles