Medan, MISTAR.ID
Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Ditreskrimum Polda Sumut berhasil menangkap PH, anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Padangsidimpuan di sebuah kafe. Penangkapan terjadi ketika sedang berlangsung pembagian uang diduga hasil pemerasan, dengan motif meminta sejumlah uang kepada caleg dengan iming-iming suara pada pemilu nanti.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Kombes Sumaryono, menjelaskan bahwa kasus ini terkait dengan motif pemerasan uang kepada calon legislatif dengan iming-iming suara pada Pemilu. Penangkapan ini mengejutkan karena melibatkan seorang anggota KPU.
Benget Silitonga, eks Komisioner KPU Sumut menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa ini. Ia menyoroti bahwa insiden ini merusak kepercayaan dan kredibilitas KPU sebagai penyelenggara Pemilu. Silitonga mengajukan pertanyaan tentang kelemahan pengawasan internal di KPU yang memungkinkan terjadinya skandal ini.
Baca juga:Â Oknum Anggota KPU Padangsidimpuan Kena OTT Polda Sumut
“Kejadian ini menunjukkan betapa rentannya penyelenggara pemilu terlibat dalam praktik yang melanggar prinsip-prinsip integritas, transparansi, dan independensi. Skandal ini menjadi sorotan dan memicu keprihatinan terkait integritas dan kredibilitas penyelenggara Pemilu di Indonesia menjelang Pemilu 2024,” ujarnya, Senin (29/1/24).
Menurut Benget Silitonga, skandal ini tidak boleh dianggap remeh karena dapat merusak kredibilitas organisasi KPU. Ia juga meminta agar KPU Pusat dan KPU Sumut tidak hanya berhenti pada pernyataan bahwa kasus ini sedang ditangani penegak hukum, tetapi perlu ada tindakan progresif.
“Hanya kata prihatin lalu selesai, itu tidak boleh. Saya kira harus ada tindakan-tindakan atau langkah-langkah yang responsif ke depan. Kita enggak ingin terjadi hal seperti ini lagi. Perlu dibuatkan satu panduan atau arahan pedoman kerja yang bisa memastikan mereka bekerja berdasarkan prinsip-prinsip,” tegas Silitonga.
