Medan, MISTAR.ID
Pengamat Politik Sumut, Shohibul Anshor Siregar mengingatkan masyarakat yang akan menjadi pemilih dalam Pilkada Serentak 2024 nanti agar tidak terpengaruh dengan elektabilitas paslon yang dikeluarkan lembaga survei.
Sebab, sampai saat ini belum jelas dari mana asal dana para lembaga survei tersebut, sehingga bisa saja itu bentuk monopoli salah satu paslon.
“Apa dasarnya keluar elektabilitas tersebut, dari mana asal dananya. Kita ingin itu dibuka ke publik. Tapi sampai saat ini tidak ada. Makanya saya bilang bisa saja itu menjadi pesanan untuk paslon tertentu. Disini masyarakat harus jeli, jangan mau ikut-ikutan saja dalam memilih pemimpin nanti,” pesan Shohibul saat diwawancarai mistar.id, Kamis (10/10/24).
Shohibul mengatakan, masyarakat harus memilih pemimpin berdasarkan track record nya selama ini. Yang paling utama, pemimpin tersebut harus berintegritas dan bisa memajukan kondisi ekonomi masyarakat.
Baca juga: Pilkada 2024 Rentan Bertabur Uang, Shohibul: Masyarakat Harus Cerdas Memilih
“Berintegritas dalam hal ini yakni komitmen untuk memperjuangkan rakyat, bukan untuk kepentingan para ketua umum partai politik (parpol) yang di Jakarta,” katanya.
Berdasarkan kacamatanya saat ini, sambung Shohibul, paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan yang jelas track recordnya adalah Prof Ridha – Abdul Rani.
“Kenapa saya bilang begitu, karena Prof Ridha itu sudah melakukan pendekatan dengan rakyat sejak 2 tahun belakangan. Beliau berbuat untuk masyarakat lewat profesinya sebagai dokter, bukan politisi, itu yang harus digarisbawahi. Sementara Abdul Rani, beliau anggota legislatif 3 periode dengan 3 daerah pemilihan (dapil) berbeda,” ujarnya.
Mengesampingkan siapapun yang akan menjadi pemimpin, Shohibul kembali mengingatkan masyarakat agar memilih pemimpin berdasarkan hati nurani.
“Tanya hati nurani, jangan mau dipengaruhi oleh instrumen seperti money politic ataupun yang lainnya. Pemilihan ini memang hanya berlangsung satu hari, namun efeknya lima tahun ke depan,” tutupnya. (rahmad/hm20)