Medan, MISTAR.ID
Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sumatera Utara (Sumut) diprediksi akan berlangsung dinamis. Sejauh ini bakal calon yang muncul, Edy Rahmayadi dan Bobby Nasution. Petahana versus menantu Presiden, apakah ‘Jokowi effect’ masih berpengaruh?
Perhelatan Pilkada 2024 akan digelar pada 27 November mendatang. Pilkada direncanakan akan berlangsung di 37 provinsi, serta 508 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, salah satunya Provinsi Sumut.
Pengamat politik, Boy Anugerah kepada mistar.id menjelaskan Pilkada sebagai bagian dari rangkaian Pemilu 2024 ini menarik untuk dicermati jika dilihat dari berbagai perspektif.
Baca juga :Â Bobby Tanggapi Komentar Edy Soal Lawan Mantu Malaikat
“Konstelasi Pilkada berbeda dengan Pilpres. Pada Pilkada, kita akan melihat betapa cair dan dinamisnya pergerakan partai politik. Jika di Pilpres kemarin ada kubu pro-keberlanjutan dan kubu perubahan, maka pada Pilkada, partai politik yang kemarin berseberangan sangat berpeluang untuk menjalin kerja sama,” ujarnya, Rabu (26/6/24).
Menurutnya, dinamika politik di daerah tak bisa lepas dari dinamika politik di pusat. Seperti halnya Partai Nasdem. Surya Paloh selaku Ketua Umum bakal mengusung Bobby Nasution dibanding Edy Rahmayadi.
Keputusan ini tak lepas dari situasi politik di pusat. Menurut Boy, Dibanding menjadi oposisi, Partai NasDem dinilai lebih memilih bergabung dengan pemerintah.
