Jakarta, MISTAR.ID
Hingga saat ini, Koalisi Perubahan belum mengumumkan siapa nama pendamping dari Bakal Calon Presiden (Bacapres), Anies Baswedan.
Bahkan saat Apel Siaga Perubahan Partai NasDem juga tak diisi dengan pengumuman Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) yang akan mendampingi mantan Gubernur DKI itu, pada Minggu (16/7/23).
Guru Besar Psikologi Politik Universitas Indonesia (UI), Hamdi Muluk menilai, belum diumumkannya itu merupakan bagian dari strategi kubu Anies.
Baca juga: Apel Siaga Perubahan, Kader NasDem: Anies Pimpinan yang Ideal
“Kita duga kemarin di momen apel siaga, ternyata belum juga diumumkan. Ini menandakan belum ada kesepakatan atau memang strategi dari kubu Anies menunggu saat-saat finis (pendaftaran Capres 2024 terakhir pada 25 November 2023),” paparnya, pada Senin (17/7/23).
Dia menyebutkan, ketidakpastian sosok wakil Anies juga bisa jadi akibat belum adanya kesepakatan antara Partai Demokrat, Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Lanjutnya, Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebelumnya telah digadang-gadang sebagai pendamping Anies. Hamdi menuturkan, apabila proposal itu diterima, maka tentu Koalisi Perubahan sudah mengumumkan AHY mendampingi Anies di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca juga: NasDem Serahkan pada Anies Pilih Pendampingnya di Pilpres 2024
Kemungkinan kata Hamdi, tarik-menarik Capres dan Cawapres ini ditentukan sampai menunggu menit-menit akhir pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Kejadian seperti pada Pemilu 2014 dan 2019 bisa terulang kembali pada 2024.
Kubu-kubu itu bisa cair, tergantung daya tarik, negosiasi dan tawar menawar. Demokrasi kita begitu, pasar politik itu tutup saat pendaftaran berakhir pada November mendatang,” tukasnya.
Menurut Hamdi, Koalisi Perubahan belum mengumumkan siapa figur Bacawapres terindikasi karena belum ada kesepakatan, sehingga masih mencari-cari yang terbaik untuk mendampingi Anies nantinya. (mi/hm16)
