“Mereka tampaknya kurang memiliki strategi yang jelas dalam menempatkan kader-kadernya yang memiliki dukungan massa untuk meraih suara,” kata Agus di ruangannya, Senin (18/3/24).
Agus Suriadi menjelaskan fenomena di Pemilu 2024, dimana jumlah suara untuk calon presiden/wakil presiden tidak sejalan dengan perolehan suara caleg, disebabkan oleh performa individual atau personal dari para calegnya.
“Ini seharusnya menjadi peluang bagi pengurus partai untuk memilih caleg dengan potensi untuk mendapatkan suara yang baik,” ujarnya.
Baca juga : Gerindra Desak Bawaslu Medan Ambil Langkah Tegas Terkait Kecurangan Pemilu 2024
Menurut Agus, dalam menentukan caleg, pengurus partai tidak boleh hanya mempertimbangkan posisi dalam kepengurusan partai, tetapi juga harus mempertimbangkan basis massa yang dimiliki oleh caleg tersebut.
“Karena kita dapat melihat bahwa partai memiliki basis massa yang tidak cukup solid,” tambahnya. (khairul/hm18)
