Medan, MISTAR.ID
Aktivitas kampanye di Kota Medan masih terlihat minim, walau sudah 10 hari berlalu sejak dimulai pada 27 November 2023.
Tidak seperti pada pemilu sebelumnya, alat peraga kampanyer (APK) seperti baliho, banner hingga umbul-umbul para calon legislatif (caleg) kini tak begitu banyak terlihat termpang di pinggir jalan.
Anggora DPRD Medan, Irwansyah, saat diwawancarai Mistar mengatakan, pola kolektif yang dilakukan incumbent ataupun pemain baru menjadi salah satu pemicu sepinya aktivitas kampanye di Kota Medan.
“Bagi para incumbent, tentu mereka sudah memiliki konstituen. Dan cara ini diikuti pula para pemain baru yang dalam artian ‘sanggup’. Saya kira pola-pola ini yang membuat aktivitas kampanye sepi,” kata Irwansyah, Kamis (7/12/23).
Baca Juga: Kampanye di Pesanggrahan, AHY: Semoga Demokrat Konsisten Hadirkan Solusi Bagi Masyarakat
Dijelaskan Irwansyah, pola kolektif ini juga secara tidak langsung sedikit meringankan pengeluaran para caleg.
Sebab, tidak perlu lagi sibuk-sibuk membuat baliho, cukup dengan mengumpulkan kartu tanda penduduk (KTP) masyarakat saja.
“Kalau dihitung secara ekonomi, biaya pembuatan baliho sudah bisa memberikan sembako kepada 3 atau 4 orang. Pemikiran ini selaras pula dengan berpikir pragmatis masyarakat, sehingga kampanye menjadi sepi,” jelas pria yang kembali maju pada Pemilu 2024 ini.
