Jakarta, MISTAR.ID
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapan terkait nama anak bungsunya, Kaesang Pangarep, masuk bursa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta dan Jawa Tengah (Jateng).
Jokowi menilai, maju di Jakarta maupun Jateng sama-sama baik untuk Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu.
“Ya di Jateng bagus, di Jakarta juga bagus, sebab ini kan seluruh wilayah Indonesia,” sebut Jokowi di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Selasa (16/7/24).
Baca juga:PSI Belum Putuskan Soal Duet Anies-Kaesang di Pilgub Jakarta
Kepala negara 2 periode itu menjawab pertanyaan awak media apakah Kaesang lebih baik maju Pilkada Jakarta atau Jateng.
Nama suami Erina Gudono itu dilirik oleh beberapa petinggi partai politik (parpol) maju dalam kontestasi Pilkada serentak 2024 mendatang. Di Pilkada Jateng misalnya, Kaesang dilirik oleh Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerindra, Ahmad Muzani.
Di Pilkada Jakarta, nama Kaesang sering dipasang-pasangkan oleh sejumlah tokoh politik. Mulai dari Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zita Anjani, Wakil Ketua Umum (Waketum), Gerindra Rahayu Saraswati, pengusaha Jusuf Hamka, hingga mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada 10 hingga 17 Juni 2024 di Provinsi Jateng menempatkan Irjen Ahmad Luthfi berada di posisi pertama dengan elektabilitas 8,6%, dan Kaesang  masuk 5 besar dengan tingkat keterpilihan 4%.
Baca juga:Kader Golkar Ini Dipersiapkan Dampingi Kaesang di Pilkada Jakarta
Kaesang pun menanggapi hasil survei terkini tersebut. Dirinya enggan berkomentar banyak dan hanya meminta publik agar menunggu.
“Namun sekali lagi izinkan saya, sebab 27 Agustus masih 49 hari lagi, mohon ditunggu saja,” paparnya di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (11/7/24) pekan lalu.
Dalam hasil survei Litbang Kompas terkini perihal kandidat di Pilkada Jakarta, nama Kaesang cuma mendapatkan elektabilitas 1%, kalah jauh dari Anies Baswedan 29,8%, dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 20,0%. (dtk/hm16)
