Medan, MISTAR.ID
Hasil versi hitung cepat melalui website pemilu2024.kpu.go.id pada pemilihan calon legislatif (caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mengungkapkan dominasi dua partai politik utama, yakni Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Menyikapi hasil versi hitung cepat KPU tersebut, Pengamat Politik, Shohibul Anshor menyatakan jika hasil quick count yang menunjukkan keunggulan Partai Golkar, Partai PDI Perjuangan, dan Partai NasDem ternyata tidak berbeda dengan hasil perhitungan manual.
Kemungkinan karena faktor sumberdaya politik yang relatif lebih unggul dibandingkan rival-rivalnya.
“Sumberdaya politik itu secara sederhana dapat kita identifikasi mengandung elemen-elemen figuritas, networking, dan budget yang secara ideal memiliki keberimbangan antara satu dengan yang lain,” ujar Shohibul Anshor, Rabu (21/2/24).
Baca juga: Timses PDIP Langkat Dianiaya, Djarot Desak Polisi Kejar Aktor Intelektualnya
Lebih lanjut, Shohibul yang merupakan akademisi UMSU itu menjelaskan bahwa pada periode 2014-2019, Partai Golkar memimpin di Sumatera Utara (Sumut), diikuti oleh PDIP yang berada di posisi kedua. Oleh karena itu, posisi Partai Golkar saat ini tidak bersifat ahistoris jika kembali menduduki puncak pada pemilu 2024.
“Golkar, yang dikenal dengan dua ‘kata jimat’ lokalnya, yaitu Sejuta Kader dan Revitalisasi Kepengurusan berhasil melaksanakan strategi ini dengan tepat waktu. Dampak rasionalisasi kepengurusan yang dilakukan secara dini tidak berlarut-larut sehingga tidak mempengaruhi kinerja mesin pemenangan dalam mencari suara pada pemilu 2024,” jelas Shohibul.
