19 C
New York
Thursday, May 9, 2024

Dokter Berpolitik, Antara Melek Politik dan Urgensi Kesehatan

Melangkah untuk Generasi Milenial Melek Politik

Bagi Faisal, stabilitas pemerintahan tidak hanya tentang retorika. Tetapi juga tentang memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai politik, jauh dari sekadar sorotan media sosial (medsos).

Dia memandang  kurangnya keterlibatan langsung generasi muda dalam politik menandakan kurangnya gambaran tentang masa depan yang diinginkan oleh mereka.

Menurutnya, edukasi politik yang kuat mampu memberikan pemahaman lebih dari sekadar kepentingan pribadi. Ia menekankan, bahwa politik saat ini seharusnya diarahkan untuk kesejahteraan bersama.

Baca juga:MUI Kota Medan Himbau Pendakwah Jauhi Politik Praktis Dalam Rumah Ibadah

“Mengenalkan kepada masyarakat terutama anak muda, tentang politik dan edukasi politik menjadi efektif ketika seorang aktor politik terjun langsung menjumpai masyarakat dibanding sosial media (sosmed),” paparnya.

Kini mencalonkan diri untuk DPRD Kota Medan, Faisal telah mengangkat isu kesehatan sebagai prioritasnya. Namun, ia juga menyoroti kebijakan pemerintah meski bagus, sayangnya belum mampu merasuk ke tengah-tengah masyarakat dengan cukup efektif.

“Kebijakan-kebijakan pemerintah sudah bagus. Namun apakah dapat tersentuh dan dirasakan masyarakat? Ini menjadi hal yang penting untuk melakukan penyebaran informasi melalui sosialisasi,” sebutnya.

Baca juga:Germadi Tolak Politik Dinasti dan Pelanggar HAM Sebagai Capres

Dia juga berkeinginan meningkatkan partisipasi aktif generasi muda dalam proses Pemilihan Umum (Pemilu). Ia menyadari bahwa kesadaran politik yang lebih tinggi dan komunikasi yang baik di antara generasi muda dapat memicu antusiasme mereka dalam menggunakan hak suaranya di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Namun, Faisal juga menyoroti apatis generasi tua terhadap caleg yang menurutnya disebabkan pandangan terhadap kepentingan pribadi. Dalam perjuangannya untuk menduduki posisi di DPRD Kota Medan, Faisal menegaskan pentingnya fokus pada isu-isu kunci seperti pendidikan dan kesehatan.

“Generasi yang tua lebih apatis dibanding generasi Z. Sebab mereka sudah merasakan pemilu-pemilu sebelumnya para aktor politik lebih mementingkan kepentingan pribadi, peran kita saat ini sama-sama mengubah pandangan tersebut ke anak muda,” tambahnya. (khairul/hm16)

Related Articles

Latest Articles