Gerebek Gudang Pengoplosan, Kodam I/BB Sita 30 Truk Oli Palsu di Deli Serdang


Kasdam I/BB, Brigjen Refrizal saat memberikan keterangan. (f: matius/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Kodam I/BB menggerebek sebuah gudang yang dijadikan sebagai tempat penampungan dan penyimpanan oli palsu di Kabupaten Deli Serdang, Rabu (19/2/25) pagi. Hasilnya, 30 truk oli palsu siap edar berhasil diamankan.
Kasdam I/BB, Brigjen Refrizal mengatakan, pengungkapan itu berawal dari informasi masyarakat yang menyebut adanya oknum TNI diduga membekingi gudang oli palsu di wilayah Kabupaten Deli Serdang.
“Jadi kegiatan ini dilakukan setelah adanya informasi terkait adanya dugaan keterlibatan anggota TNI dalam peredaran oli palsu,” ujar Refrizal saat memberi keterangan resmi, Rabu malam.
Berbekal informasi itu, Kodam I/BB melakukan penggerebekan di tiga lokasi. Salah satunya di Kompleks pergudangan Harmoni, Tanjung Selamat, Kecamatan Percut Sei Tuan, gudang di kompleks pergudangan Intan, dan gudang di Jalan Letda Sujono, Tembung.
Hasilnya, dari 3 lokasi ini petugas berhasil mengamankan ribuan liter oli palsu yang sudah dikemas seperti merek Mesran, Meditran, Prima dan berbagai merek ternama lainnya yang siap untuk didistribusikan.
“Total barang bukti yang berhasil diamankan mencapai lebih dari 30 truk. Oli palsu tersebut ditemukan di berbagai titik penyimpanan. Baik itu di Kompleks Pergudangan Intan blok 8A, 9A, 10A, 11A, dan 88F, maupun di Kompleks pergudangan harmoni blok 8K dan satu lokasi yang berdekatan,” ucap Refrizal.
Selain ribuan liter oli palsu tersebut, lanjut Refrizal, pihaknya juga mengamankan 4 orang masyarakat sipil yang berperan sebagai pekerja di gudang-gudang oli palsu tersebut.
Refrizal menyebut, status keempat warga sipil tersebut masih sebagai saksi. Sementara apakah nantinya mereka-mereka ini akan ditetapkan sebagai tersangka, hal itu tergantung dari penyelidikan pihaknya kepolisian.
“Keempat ini masih sebatas saksi-saksi saja. Kasusnya nanti akan kita limpahkan ke polisi,” terangnya.
Refrizal menambahkan, dalam penggerebekan ini Kodam I/BB turut melibatkan sejumlah pihak, salah satunya Kementerian Perindustrian dan Perdagangan (Kemperindag), serta Pertamina. (matius/hm24)