BMKG: Empat Kali Gempa Susulan Terjadi di Bogor


Pusat gempa Bogor. (f: ist/mistar)
Bogor, MISTAR.ID
Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4,1 mengguncang Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/4/2025) malam.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa setelah gempa utama, terjadi empat kali gempa susulan hingga pagi hari.
"Hingga pagi ini 11 April 2025 pukul 06.00 WIB, hasil monitoring BMKG terhadap gempa Bogor menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan sebanyak empat kali," ujar Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam pernyataan resminya, Jumat (11/4/2025).
Guncangan gempa dirasakan cukup kuat di wilayah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan juga Kota Depok, dengan intensitas mencapai skala III-IV Modified Mercalli Intensity (MMI).
Berdasarkan skala tersebut, gempa berpotensi menimbulkan kerusakan ringan pada bangunan rumah warga.
Daryono juga menjelaskan mengenai suara dentuman dan gemuruh yang terdengar bersamaan dengan gempa.
Menurutnya, hal tersebut merupakan fenomena yang lazim terjadi pada gempa bumi dengan kedalaman sangat dangkal.
"Suara tersebut muncul karena getaran dengan frekuensi tinggi yang terjadi di dekat permukaan. Ini juga menjadi bukti bahwa gempa tersebut berasal dari hiposenter yang sangat dangkal. Semua gempa yang sangat dangkal umumnya disertai suara seperti ledakan, dentuman, atau gemuruh," ucap Daryono.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa gempa Bogor termasuk dalam kategori gempa tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang disebabkan oleh aktivitas sesar aktif.
Karakteristik gelombang gempa dari catatan sensor seismik di DBJI (Darmaga) dan CBJI (Citeko) menunjukkan gelombang S (Shear) yang kuat dengan frekuensi tinggi ciri khas gempa tektonik.
"Analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa Bogor memiliki mekanisme geser atau strike-slip," ujar Daryono.
Sumber gempa diduga kuat berasal dari Sesar Citarik, yang memiliki pola pergeseran ke kiri (sinistral), sesuai dengan hasil analisis mekanisme BMKG.
Seorang warga Bogor, Yaya mengaku sangat terkejut dan panik saat gempa terjadi. Ia mengatakan belum pernah merasakan getaran sekuat ini seumur hidupnya.
Saat kejadian, Yaya sedang berada di lantai dua rumah kos. Ia dan penghuni lainnya segera berlarian ke luar untuk menyelamatkan diri.
"Kaca yang ditempel di dinding dan gantungan baju juga semua bergerak," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, pusat gempa terletak sekitar 2 kilometer tenggara Kota Bogor, tepatnya di koordinat 6,62 Lintang Selatan dan 106,80 Bujur Timur, dengan kedalaman hanya 5 kilometer. (detik/hm20)
PREVIOUS ARTICLE
Dendam Lama, Sopir Bus Eldivo Siantar Terluka 17 Jahitan