16.8 C
New York
Friday, May 17, 2024

Waspadai Dampak El Nino, Kemenkes Keluarkan Surat Edaran ke Semua Pemda

Jakarta, MISTAR.ID

Kementerian Kesehatan mengeluarkan Surat Edaran (SE) kepada Pemerintah Daerah agar mewaspadai El Niño, fenomena pemanasan suhu permukaan laut yang tidak wajar, yang menyebabkan kekeringan dan memicu peningkatan kasus DBD di Indonesia.

“Kami khawatir akan terjadi lonjakan kasus,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Imran Pambudi, Senin (12/6/23).

Kementerian telah membuat studi, dimana frekuensi gigitan nyamuk akan meningkat tiga hingga lima kali lipat ketika suhu suatu negara naik di atas 35 derajat Celcius.

Masalah yang muncul dari kekeringan akibat El Niño, adalah air dalam wadah tidak tergantikan sehingga menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah.

Baca juga: Hadapi Fenomena El Nino, BMKG Imbau Masyarakat Lakukan Langkah Ini

“El Nino ini siklus. Sejak awal tahun kita sudah sampaikan kepada dinas kesehatan daerah untuk berhati-hati. Mereka harus siap selalu memantau untuk meningkatkan pemberantasan sarang nyamuk,” ujarnya.

Data kumulatif Kementerian Kesehatan hingga pertengahan tahun 2023 saja sudah ditemukan 35.694 kasus DBD, dengan 270 kematian dalam kurun waktu yang sama. Kasus DBD ditemukan pada anak-anak.

Untuk mencegah peningkatan kasus DBD, aspek terpenting dalam penanganan terletak pada upaya pencegahan. Kementerian pun mensosialisasikan pentingnya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Baca juga: Fenomena El Nino dan IOD Picu Kekeringan di Indonesia saat Musim Kemarau

Sosialisasi dilakukan melalui kampanye 3M Plus yakni menguras, menyikat dan menutup wadah air, memanfaatkan atau mendaur ulang bahan bekas, serta mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk.

“Kalau untuk fogging tidak kita anjurkan terlalu banyak karena itu lebih reaktif. Kalau ada kasus muncul, baru kita fogging. Paling penting adalah mencegah munculnya jentik nyamuk. Karena itu kami informasikan jika di daerah banyak tumbuhan maka dianjurkan menggunakan lotion atau bivalen (vaksin),” ujarnya.

Pambudi mengimbau pemda melakukan pemantauan lebih rutin dan menyiapkan seluruh kebutuhan logistik dan cairan serta obat-obatan terkait di fasilitas kesehatan untuk mengantisipasi peningkatan jumlah kasus.

Baca juga: El Nino dan Indian Ocean Dipole Bisa Memicu Karhutla di Sumut

Kementerian telah melakukan 6 strategi nasional menangani DBD untuk periode 2021-2025, meliputi penguatan manajemen vektor yang efektif, aman dan berkelanjutan serta peningkatan akses dan kualitas tata kelola DBD.

Kementerian juga memperkuat surveilans DBD yang komprehensif dan manajemen wabah responsif, meningkatkan partisipasi publik dan kelembagaan berkelanjutan serta memperkuat kebijakan manajemen program, kemitraan, dan komitmen pemerintah.

“Komitmen pemerintah daerah sangat penting untuk dapat mengalokasikan sumber daya yang cukup. Dalam hal ini, manusia atau pendanaan dapat menangani masalah DBD ini,” kata Pambudi. (antara/hm170)

 

Related Articles

Latest Articles