21.4 C
New York
Wednesday, May 15, 2024

Vaksin Sinovac dan Pfizer Milik Perbedaan, Ini Penjelasannya

Jakarta, MISTAR.ID
Vaksin Covid-19 mempunyai perbedaan. Salah satunya, vaksin Covid-19 buatan Sinovac dan Pfizer bisa dilihat dari sisi platform yang digunakan, harga, dan kebutuhan tempat penyimpanannya.

Vaksin buatan Sinovac ramai digunakan di Asia, termasuk Indonesia, sementara Pfizer digunakan negara-negara Barat. Ini perbedaan Vaksin Sinovac dan Pfizer?

1. Platform
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac dikembangkan dari virus utuh yang sudah dimatikan (inactivated vaccine). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut metode ini sudah terbukti manjur, digunakan juga pada vaksin flu serta polio.

“Hanya saja vaksin yang dibuat dengan cara ini membutuhkan fasilitas laboratorium khusus untuk mengembangkan virus atau bakteri dengan aman, waktu produksinya relatif lama, dan kemungkinan butuh dua atau tiga dosis suntikan,” tulis WHO.

Baca Juga:Nakes Puskesmas Simapang Empat Asahan, Divaksin Sinovac Tahap II

Sementara, vaksin buatan Pfizer diketahui menggunakan platform messenger RNA (mRNA). Vaksin sama sekali tidak mengandung virus, melainkan hanya materi genetik (mRNA) yang bisa menginstruksikan sel tubuh manusia membuat protein spesifik untuk dikenali dan direspons oleh sistem imun.

“Pendekatan ini termasuk relatif baru dalam metode pembuatan vaksin. Sebelum pandemi Covid-19, belum pernah ada vaksin dengan platform ini yang mendapat izin digunakan pada manusia,” tulis WHO.

Dari sisi efikasi, vaksin Sinovac disebut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI memiliki efikasi sampai 65,3 persen dalam uji klinis di Bandung, sementara vaksin Pfizer 95 persen. Ada perbedaan efikasi dalam laporan studi yang berbeda, alasannya karena faktor populasi relawan yang terlibat di dalam studi.

2. Harga
Corporate Secretary PT Bio Farma, Bambang Heriyanto, pernah memprediksi harga vaksin Corona Sinovac sekitar Rp200 ribu per dosisnya.

Baca Juga:Nakes Toba  Terima Dosis Tahap Dua Vaksin Sinovac

“Produksi bulk dari Sinovac kami sudah coba hitung dan tujuannya tetap tidak memberatkan pemerintah. Kisarannya di Rp200 ribu. Itu masih kisaran ya, mudah-mudahan bisa lebih murah lagi,” kata Bambang beberapa waktu lalu. Harga vaksin pfizer diprediksi berbagai sumber dijual dengan harga sekitar US$19,50 atau Rp275 ribu per dosis.

3. Tempat penyimpanan
Berbagai jenis vaksin perlu disimpan dalam tempat yang bersuhu rendah. Tujuannya untuk menjaga kandungan tidak terdegradasi atau rusak kemudian memengaruhi efektivitas vaksin.

Vaksin Covid-19 buatan Sinovac diketahui bisa disimpan dalam suhu sekitar 2-8 derajat celsius. Sementara, Vaksin Covid-19 buatan Pfizer butuh tempat penyimpanan minus 70-80 derajat celsius.

Karena butuh suhu penyimpanan yang ekstrem, Vaksin Pfizer disebut-sebut memiliki tantangan tersendiri untuk didistribusikan.(dtc/hm10)

Related Articles

Latest Articles