Jakarta, MISTAR.ID
Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan bahwa pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) Idul Fitri dan gaji ke-13 bertujuan untuk meningkatkan daya beli masyarakat sekaligus dapat menjamin keberlanjutan transformasi ekonomi.
Sementara Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Febrio Kacaribu pada Sabtu (16/3/24) mengatakan, tahun ini pemerintah memberikan THR dan gaji ke-13 kepada aparatur negara secara penuh karena tren keuangan yang dialami Indonesia semakin positif.
Ia mencatat, pada periode 2020-2021 yang ditandai dengan pembatasan di tengah pandemi COVID-19, pemerintah memutuskan untuk memotong besaran THR dan gaji ke-13 yang dibayarkan kepada aparatur negara guna mendanai upaya membantu masyarakat miskin. selamat dari pandemi ini.
Namun, ia mengatakan bahwa laju pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang anjlok menjadi 2,07 persen tahun-ke-tahun (yoy) pada tahun 2020, telah pulih secara bertahap dan mencapai angka yang cukup tinggi yaitu sebesar 5,05 persen yoy pada tahun 2023.
Baca juga: Ingat, Ini Tanggal THR ASN Cair 100 Persen
Kacaribu mengaitkan pemulihan ini dengan peningkatan konsumsi rumah tangga, dan mengatakan bahwa konsumsi rumah tangga merupakan salah satu kontributor terbesar terhadap perekonomian.
Ia kemudian menekankan pentingnya upaya pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat, mengingat perlambatan perekonomian global dan dampak buruk fenomena panas El Nino masih berdampak pada perekonomian Indonesia.
Pejabat tersebut kemudian menyampaikan harapannya bahwa pembayaran penuh THR dan gaji aparatur negara ke-13 pada tahun ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi hingga 5,2 persen yoy.
“Kami berharap para PNS, TNI, Polri, dan pensiunan aparatur negara dapat memanfaatkan THR dan gaji ke-13 secara maksimal, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional,” tutupnya. (antara/hm17).
