Friday, January 31, 2025
logo-mistar
Union
NASIONAL

Soal Penembakan 5 PMI, Presiden Prabowo Yakin Malaysia Lakukan Penyidikan

journalist-avatar-top
By
Thursday, January 30, 2025 21:35
49
soal_penembakan_5_pmi_presiden_prabowo_yakin_malaysia_lakukan_penyidikan

Presiden Prabowo Subianto sempat membahas penembakan PMI dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim (f:ist/mistar)

Indocafe

Jakarta, MISTAR.ID

Presiden Prabowo Subianto yakin bahwa pemerintah Malaysia akan melakukan penyelidikan yang tepat atas penembakan lima Pekerja Migran Indonesia (PMI) oleh petugas Badan Penegakan Maritim Malaysia (APMM) di Selangor pekan lalu.

“Kami yakin Malaysia akan melakukan investigasi sebaik-baiknya,” katanya pada Kamis (30/1/25).

Menurut Prabowo, isu tersebut sempat dibicarakan saat pertemuannya dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim baru-baru ini di Kuala Lumpur.

“Secara garis besarnya ya sudah kita bahas,” tegasnya tanpa merinci lebih lanjut.

Perlu diketahui, lima PMI ditembak petugas APMM saat dilaporkan berusaha meninggalkan Malaysia secara ilegal melalui perairan Tanjung Rhu, Selangor, pada 24 Januari 2025.

Satu pekerja tewas dan empat lainnya luka-luka dalam kejadian tersebut.

Pihak berwenang Malaysia mengklaim penembakan terjadi ketika lima PMI berusaha melawan saat ditangkap. Namun Kementerian Luar Negeri RI membantah versi kejadian tersebut.

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Judha Nugraha, menegaskan tidak ada perlawanan dari para migran tersebut. Hal itu diketahui berdasarkan keterangan empat orang penyintas yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Klang di Malaysia.

Dua dari empat WNI yang terluka berada dalam kondisi stabil saat memberikan kronologis penembakan kepada perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur.

Keduanya mengatakan para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) tersebut tidak berusaha melawan saat mau ditangkap dengan menggunakan senjata tajam (sajam).

Oleh karena itu, kata Nugraha, Indonesia menuntut penyelidikan menyeluruh atas penembakan tersebut, termasuk kemungkinan penggunaan kekuatan berlebihan oleh pihak berwenang Malaysia.

Ia menambahkan, KBRI Kuala Lumpur terus mengumpulkan informasi lebih lanjut untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai kejadian tersebut.

Ia juga meminta kuasa hukum punggawa KBRI mengkaji dan menyiapkan langkah hukum ke depan untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut. (mtr/hm17)

journalist-avatar-bottomRedaktur Patiar Manurung

RELATED ARTICLES