16.4 C
New York
Thursday, October 3, 2024

Selama Setahun, 8.000 Kali Indonesia Diguncang Gempa

Jakarta, MISTAR.ID

Selama setahun, Indonesia diguncang gempa sebanyak 8.000 kali. Bahkan saat ini masih berstatus rawan. Kemudian 350 kali gempa yang cukup signifikan. Sementara gempa yang terjadi itu telah 15 kali membuat kerusakan selama setahun.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan ribuan gempa tersebut karena wilayah Indonesia dikelilingi belasan zona megathrust dan ratusan sesar aktif. Kemudian, wilayah Indonesia dikepung sejumlah sumber gempa, seperti 13 zona megathrust dan 294 sesar aktif.

Merujuk Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017, kata Daryono, setidaknya Indonesia dikepung 13 zona megathrust. Tetapi, beberapa di antaranya mengalami pecah segmen, sehingga membentuk segmen yang baru, seperti Segmen Mentawai yang dibagi menjadi Segmen Mentawai-Siberut dan Segmen Mentaawai-Pagai.

Baca juga:Gorontalo Utara Diguncang Gempa M3,2

Ada pula segmen Jawa yang dibagi menjadi tiga segmen, yaitu Segmen Jawa Barat, Segmen Selat Sunda-Banten dan Segmen Jawa Tengah-Jawa Timur.

Megathrust adalah pertemuan antar-lempeng tektonik Bumi di zona subduksi, yakni titik di mana satu lempeng meluncur ke bawah lempeng lainnya, dan biasanya ada di lautan. Bahaya utama dari megathrust tersebut adalah gempa besar dan tsunami raksasa.

Selain zona megathrust, sesar aktif juga menjadi ancaman gempa di wilayah Indonesia. Keberadaan sesar aktif tersebut turut membuat Tanah Air menjadi negara rawan gempa.

Secara geologis, Indonesia berada di pertemuan tiga lempeng tektonik besar, antara Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. Interaksi antara lempeng-lempeng tersebut membentuk banyak sesar aktif yang terus bergerak dan menjadi ancaman masyarakat Indonesia.

Baca juga:Nias Utara Diguncang Gempa M4,4

Mengutip Antara, sesar dibagi menjadi dua jenis berdasarkan aktivitasnya, sesar aktif dan sesar pasif.

Sesar aktif adalah patahan yang masih aktif bergerak atau bergeser, dan dapat memicu terjadinya gempa bumi, berbeda dengan sesar pasir yang tidak menunjukkan aktivitas pergerakan yang aktif.

Sesar aktif merupakan retakan atau zona kelemahan di kerak bumi di mana dua blok batuan bergerak relatif satu sama lain secara terus menerus. Pergerakan ini disebabkan oleh tekanan tektonik dari gerakan lempeng bumi yang berbeda-beda di bawah permukaan.

Sesar aktif kerap menjadi sumber utama gempa bumi, karena ketika tekanan yang terakumulasi dilepaskan secara tiba-tiba. Energi ini bisa menyebabkan getaran atau guncangan yang terasa di permukaan bumi atau bawah tanah, yang dikenal sebagai gempa bumi.

Baca juga:Samosir Diguncang Gempa Bumi Magnitudo 3,1

Perlu diketahui, sejauh ini pemerintah Indonesia telah memiliki Sistem Nasional Peringatan Dini Kebencanaan (SNPDK). Sistem ini akan memberikan informasi kepada masyarakat terkait gempa, dan informasi itu dikirim ke ponsel dan TV setelah 3 menit dari awal kejadian.

Melalui smartphone, sistem akan mengirimkan SMS yang berisi peringatan dan informasi tentang bencana. Tidak hanya SMS, sistem ini juga mampu membunyikan suara seperti alarm dan tidak akan mati sampai pengguna ponsel mematikan peringatan.

SNPDK ini diharapkan mampu mencegah korban jiwa dan masyarakat juga bisa mencari perlindungan ketika gempa berpotensi mengakibatkan tsunami.

SNPDK merupakan gabungan dua sistem, yakni Early Warning System (EWS) dan Disasrter Prevention Information System (DPIS). Informasi kebencanaan tersebut bersumber dari BMKG.(cnn/hm17)

Related Articles

Latest Articles