Jakarta, MISTAR.ID
Polri menyebut operasi Perdamaian Cartenz yang bertujuan untuk menjaga perdamaian di Papua akan terus berlanjut pada tahun ini dengan tetap mengedepankan langkah-langkah kemanusiaan dan persuasif.
“Operasi Perdamaian Cartenz 2024 akan tetap mengedepankan fungsinya untuk pembinaan masyarakat, komunikasi dengan masyarakat, deteksi ancaman, dan penegakan hukum,” kata Kepala Divisi Humas Polri Kombes Erdi A. Chaniago di Jakarta, Rabu (10/1/24).
Ia menegaskan, pelaksanaan operasi perdamaian tahun ini tidak akan berbeda dengan tahun 2023 dengan mengambil langkah-langkah kemanusiaan dan persuasif sebagai upaya utama.
Baca juga: Papua Nugini Buka Kedutaan Untuk Israel di Jerusalem
Operasi tersebut aktif di wilayah cakupan Polda Papua, dengan total sembilan wilayah di Provinsi Papua Tengah dan Papua Dataran Tinggi yang menjadi prioritas.
“Wilayah prioritas kami meliputi Pegunungan Bintang, Yahukimo, Mimika, Intan Jaya, Dogiyai, Puncak, Nduga, Jaya Wijaya, dan Jayapura,” kata Chaniago.
Operasi perdamaian dimulai pada 1 Januari dan akan berakhir pada 31 Desember tahun ini.
Sebelumnya, pada 27 Desember tahun lalu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan, Operasi Damai Cartenz 2023 telah mengerahkan total 908 personel gabungan, dengan rincian 777 berasal dari kepolisian dan 131 dari TNI.
Baca juga: Dampak Kekeringan, Enam Warga Papua Kelaparan dan Meninggal Karena Terpaksa Makan Umbi Busuk
Sepanjang tahun 2023, Satgas Operasi Perdamaian Cartenz berhasil menetralisir 19 anggota kelompok bersenjata sekaligus menangkap 124 orang lainnya.
Satgas juga berhasil menyita 32 pucuk senjata api, 1.279 butir peluru, 107 alat komunikasi, 31 bilah pisau, 25 magasin, dan 334 barang bukti tindak pidana lainnya.
