Jakarta, MISTAR.ID
Personil Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang akan melaksanakan pengamanan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024 ini, diwajibkan menjalani pemeriksaan kesehatan.
Bagi personel yang dinyatakan lolos pemeriksaan akan diberi rekomendasi ikut dalam seluruh pengamanan Pilkada 2024. Seperti disampaikan Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia Irjen Dedi Prasetyo.
“Yang lolos pemeriksaan kesehatan baru diberikan rekomendasi boleh terlibat langsung di dalam seluruh rangkaian pengamanan Pilkada,” ujar Dedi dalam keterangan resminya yang dilansir kompas.com, pada Senin (30/9/24).
Baca juga: 10 Hal yang Ditegaskan Kapolres Batu Bara Terkait Pilkada 2024
Dedi menyampaikan, para personil Polri yang akan mengamankan Pilkada tahun ini akan dilibatkan dalam pendistribusian logistik pemilu ke seluruh TPS, termasuk saat pencoblosan sampai ke penghitungan dan penggeseran hasil penghitungan.
Langkah itu, kata Dedi, perlu dilakukan guna mencegah serta menekan adanya kemungkinan personel Polri jatuh sakit atau meninggal dunia. Untuk itu, ia meminta seluruh personel yang bertugas dipastikan dalam kondisi prima dan mampu melaksanakan pengamanan.
Pihaknya, kata Dedi, telah melah melakukan mitigasi agar jangan sampai terjadi fatalitas seperti tahun-tahun atau pemilu sebelumnya. Karenanya, kondisi kesehatan, kesamaptaan dan psikologi personil Polri yang melakukan pengamanan harus diyakini dalam kondisi baik.
Baca juga: Polres Samosir Siap Hadapi Pilkada Serentak 2024
Pengalaman dari pengamanan Pilpres serta Pileg kemarin, kata Dedi, para personel Polri khususnya yang bertugas di lapangan bersemangat dan berjibaku menjalankan tugas meski harus melintasi medan dengan berbagai tantangan di dalamnya.
Dedi menambahkan, bila diperlukan dalam pengamanan Pilkada nantinya, pihaknya telah membuat skenario pelibatan siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) dalam pengamanan kantor-kantor polisi saat rangkaian kegiatan Pilkada berlangsung.
“Saya sudah perintahkan juga seluruh siswa yang ada di SPN, nanti apabila situasi dibutuhkan perkuatan untuk menjaga kesatuan baik tingkat polres, tingkat polda, itu bisa dilibatkan. Ibaratnya ini latihan kerja, jadi khusus fokus pada pengamanan di mako (markas komando) tingkat polres dan polda,” tutupnya. (kpc/hm27)