18.6 C
New York
Friday, September 27, 2024

Peduli Palestina, Baznas Berhasil Kumpulkan Dana Bantuan Rp50 M

Jakarta, MISTAR.ID

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyebutkan telah menerima Rp50,5 miliar penggalangan dana kemanusiaan tahap pertama untuk Palestina yang akan berakhir pada 30 November 2023.

“Total donasi yang kami terima sejauh ini sudah termasuk dana kemanusiaan yang akan diserahkan secara simbolis oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Kamis (16 November),” kata Ketua Baznas Noor Ahmad pada Kamis (16/11/23).

Ia mengatakan, dana yang terkumpul dari masyarakat mencerminkan antusiasme masyarakat Indonesia dalam membantu masyarakat Palestina di Jalur Gaza yang terkepung.

Baca juga: TNI AD Salurkan Bantuan ke Palestina, Pakaian Hingga Obat

Jika pada tanggal 30 November lembaga tersebut berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp70 miliar atau Rp100 miliar, maka antusiasme masyarakat Indonesia untuk membantu warga Palestina bisa dikatakan luar biasa.

Terkait bantuan logistik untuk Palestina, Baznas akan menerima paket bantuan hingga 18 November, yang selanjutnya akan dikirim dengan kapal TNI Angkatan Laut ke Mesir.

“Jika logistik amal untuk Palestina masih kami terima setelah tanggal 18 November, Insya Allah barang tersebut akan kami angkut ke Mesir dengan menggunakan kargo udara meski biaya angkutnya cukup mahal,” ujarnya.

Baca juga: Jalur Mesir, Tiga Pesawat Antar Bantuan Medis dan Kebutuhan Pokok ke Palestina

Namun, pengangkutan bantuan logistik dengan kapal angkatan laut Indonesia akan “gratis”.  Bantuan tersebut berupa logistik dan perbekalan kesehatan yang diberikan Baznas bekerja sama dengan mitranya, antara lain Lembaga Amil Zakat dan masyarakat Indonesia.

Menurut Bulan Sabit Merah Mesir (ERC), setidaknya 600 truk bantuan yang membawa bantuan kemanusiaan dari Indonesia, termasuk dari Baznas, telah melintasi pos pemeriksaan perbatasan Rafah dan mencapai Gaza.

Selain bekerja sama dengan Baznas, pemerintah Indonesia juga bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dan Forum Kemanusiaan Indonesia untuk menggalang bantuan kemanusiaan untuk Palestina.

Baca juga: Lawan Israel, Korut Ingin Berikan Bantuan kepada Palestina dan Senjata kepada Hamas

Konflik bersenjata baru meletus antara Palestina dan Israel menyusul serangan mendadak oleh Hamas terhadap Israel pada pagi hari tanggal 7 Oktober.

Sebelum serangan yang dilakukan oleh pejuang pembebasan Palestina, pemerintah Israel terus menutup penyeberangan Gaza.

Kantor berita Palestina WAFA melaporkan pada tanggal 25 September bahwa penutupan penyeberangan Gaza oleh Israel telah memperburuk kondisi kehidupan warga Palestina di Gaza.

Menurut kantor berita tersebut, warga Palestina sudah menderita akibat dampak parah dari “blokade ketat Israel selama lebih dari 17 tahun di darat, laut, dan udara.”

Baca juga: Irlandia Kucurkan Bantuan Kemanusiaan Rp217 Miliar untuk Palestina

Al Jazeera mengutip Hamas, yang memerintah Gaza, yang menyatakan bahwa serangannya terhadap Israel adalah “respon terhadap penodaan Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan pemukim.

Menanggapi serangan mendadak yang belum pernah terjadi sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan perang terhadap Hamas.

Menurut Al Jazeera, dia berjanji bahwa pasukan Israel akan “mengubah semua tempat persembunyian Hamas menjadi puing-puing.

Baca juga: Pemerintah Indonesia dan Masyarakat Kirim Bantuan ke Gaza, Nilainya Puluhan Miliar

Pemboman Israel di Gaza, yang diikuti dengan invasi darat di daerah kantong yang terkepung, dilaporkan telah menewaskan lebih dari 11.300 warga sipil Palestina.

Dua pertiga dari mereka yang tewas di Gaza adalah perempuan dan anak-anak, Al Jazeera melaporkan.

Kampanye militer Israel yang sedang berlangsung di Gaza juga memperburuk krisis kemanusiaan dan menyebabkan rumah sakit menghentikan operasinya karena tidak tersedianya bahan bakar dan air.(antara/hm17)

 

Related Articles

Latest Articles