Menteri PPPA Arifah Fauzi Imbau Masyarakat Bijak Sikapi Fenomena Koin Jagat
Para warga Bandung saat mencari koin harta karun yang tersebar di Taman Maluku, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (9/1/25). (f:antara/mistar)
Jakarta, MISTAR.ID
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, mengajak masyarakat, terutama anak-anak, untuk lebih cerdas dan rasional dalam menyikapi fenomena viral pencarian Koin Jagat yang tengah marak di berbagai daerah.
Fenomena ini melibatkan masyarakat yang menggali tanah dengan keyakinan adanya koin tersembunyi di bawahnya, meskipun beberapa insiden telah menyebabkan kerusakan fasilitas umum.
"Ini sebenarnya permainan dari pihak-pihak yang kita nggak tahu siapa," ujar Menteri Arifah dalam pernyataannya di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/1/25) mengutip Antara.
Arifah menjelaskan bahwa fenomena Koin Jagat ini merupakan bentuk informasi menyesatkan yang disebarkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
Ia menyoroti bahwa masyarakat, khususnya anak-anak, harus lebih kritis dan tidak mudah percaya pada informasi yang tidak jelas asal-usulnya.
“Mungkin masyarakat kita gampang percaya. Sebetulnya harus ada penyadaran, pemahaman, agar tidak mudah tergoda dengan informasi-informasi yang belum terbukti kebenarannya,” tambahnya.
Arifah mengungkapkan keprihatinannya terhadap banyaknya anak-anak yang terlibat dalam fenomena ini. Aktivitas menggali tanah secara sembarangan telah menimbulkan dampak negatif, termasuk kepanikan di masyarakat dan kerusakan lingkungan.
“Kita akan mencari tahu apa penyebabnya, sumbernya dari mana, kok bisa jadi masif begitu,” ujarnya.
Menteri Arifah juga menekankan pentingnya edukasi dari keluarga dan sekolah untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak. Hal ini dinilai penting agar generasi muda tidak mudah terpengaruh oleh berita palsu atau isu-isu yang belum dapat dipastikan kebenarannya.
“Ini perlu ada penyadaran. Masyarakat harus lebih rasional dalam menyikapi sesuatu. Jangan terbawa oleh isu-isu yang tidak jelas kebenarannya,” pungkas Arifah. (ant/hm25)
PREVIOUS ARTICLE
Tantangan Berat Industri Otomotif 2025, Ini Sebabnya