15 C
New York
Tuesday, May 7, 2024

Kenali Gejala dan Penyebab Miliaria

MISTAR.ID

Suhu udara yang tinggi, seperti pada musim kemarau saat ini, dapat menyebabkan miliaria atau biang keringat pada berbagai kelompok usia, mulai dari bayi hingga orang tua. Menurut Dr. Laila Tsaqilah, seorang dokter spesialis dermatologi dan veneorologi di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung, penyebab miliaria sebenarnya bukan hanya musim kemarau itu sendiri.

“Namun, faktornya lebih pada suhu panas yang membuat orang berkeringat lebih banyak,” ujarnya, seperti yang diketahui pada Jumat (20/10/23).

Selain cuaca, miliaria juga dapat muncul pada orang yang sedang sakit dengan demam tinggi. Di luar musim kemarau, miliaria bisa terjadi karena suhu ruangan yang panas dan lembab. Dr. Laila menjelaskan, miliaria berbeda dengan infeksi jamur atau bakteri yang disebut sebagai kutu air, karena miliaria mengandung air.

Menurutnya, miliaria umumnya tidak menyebabkan rasa gatal. Jika ada rasa gatal, kemungkinan ada faktor lain yang berperan. Miliaria terjadi karena adanya penyumbatan pada kelenjar keringat. Ketika orang berkeringat karena cuaca panas, kulit dapat tertutup oleh debu atau kotoran sehingga keringat tidak dapat keluar.

Baca juga: Waspada! Ini Penyakit yang Mengintai Saat Cuaca Panas

Selain itu, keringat yang terus-menerus mengalir membuat kulit menjadi lembab, dan kondisi ini dapat menjadi penyebab masalah kulit. Kondisi ini dapat berlanjut menjadi infeksi jamur atau bakteri jika tidak dibersihkan dengan baik.

Faktor lain yang dapat memicu miliaria adalah pakaian, termasuk jenis bahan dan kebersihannya. Dr. Laila menyatakan bahwa miliaria bukan penyakit menular dan tidak terkait dengan alergi atau respons berlebih terhadap zat tertentu.

Munculnya miliaria menunjukkan adanya suhu tinggi di dalam tubuh atau lingkungan sekitarnya, yang menghalangi keluarnya keringat melalui pori-pori. Untuk mengatasi miliaria, penting untuk menjaga suhu ruangan agar lebih sejuk, misalnya dengan menggunakan pendingin udara atau kipas angin. Pada kasus orang yang sakit, demam perlu diturunkan.

Disarankan juga untuk menggunakan pakaian yang menyerap keringat, seperti yang terbuat dari bahan katun dan memiliki pori-pori. Mandi untuk menjaga kebersihan tubuh dan mengurangi aktivitas agar tubuh tidak banyak berkeringat.

Baca juga: Tingkatkan Imunitas, Tahanan Polsek Helvetia Berjemur

Beberapa orang juga menggunakan bedak, campuran tepung kanji atau aci, atau gambir untuk meredakan rasa gatal pada miliaria. Dr. Laila menjelaskan bahwa sebenarnya tidak perlu menggunakan bedak atau obat karena penyebab utama miliaria adalah suhu yang panas.

Miliaria jenis ringan biasanya dapat sembuh dalam waktu 24 jam. Namun, jika miliaria berlangsung lama dan disertai gatal, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter agar dapat diberikan terapi sesuai penyebabnya.

Dr. Laila tidak merekomendasikan untuk mengatasi miliaria dengan minum obat sendiri, mengoleskan bedak, atau tepung, karena hal tersebut tidak akan memberikan manfaat dan bahkan bisa menyebabkan masalah lain. (mtr/hm20)

Related Articles

Latest Articles