10.7 C
New York
Monday, May 6, 2024

Hari Janda Internasional, Komnas Perempuan: Janda Dianggap Ancaman Bagi Perempuan yang Bersuami

Jakarta, MISTAR.ID

Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menyebutkan stigma miring sering dialamatkan kepada janda, dimana janda kerap dianggap menjadi ancaman bagi perempuan yang sudah bersuami.

“Di Indonesia ada budaya atau kebiasaan yang menganggap janda sebagai simbol seks atau bahan pelecehan seksual, yaitu sebagai pencuri suami,” kata anggota komisi Theresia Iswarini, Sabtu (24/6/23).

Pada periode 2016 sampai 2020, komisi mencatat 889 kasus kekerasan fisik, mental, seksual, siber, dan/atau ekonomi terhadap perempuan yang dilakukan oleh mantan suami.

Baca juga: Hari Janda Internasional Dirayakan Tanggal 23 Juni, Simak Historinya

Lebih lanjut, komisi mencatat lonjakan kekerasan berbasis gender di dunia maya sejak 2017, yang memuncak selama pandemi COVID-19.

“Peredaran video atau foto seksual untuk balas dendam tercatat paling sering dilakukan oleh pasangan intim seperti suami, mantan suami, pacar, mantan pacar, hingga teman dekat,” kata Satyanti Mashudi.

Kondisi ini perlu disikapi pemerintah dengan memperkuat upaya perlindungan janda. Hal ini sejalan dengan tema peringatan Hari Janda Internasional tahun ini yaitu inovasi dan teknologi untuk kesetaraan gender.

Baca juga: Janda dan Masyarakat Kurang Mampu di Belawan Dapat Bantuan Beras

Tema tersebut dikatakan relevan mengingat masih banyaknya kasus kekerasan terhadap janda yang melibatkan penggunaan teknologi, terutama di dunia maya.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingati 23 Juni sebagai Hari Janda Internasional sejak 2011. Peringatan tersebut dimaksudkan untuk mengakhiri kemiskinan dan kesulitan yang dihadapi para janda di seluruh dunia dalam menghadapi stigma di masyarakat, serta mendukung mereka dalam mencari nafkah untuk diri sendiri dan keluarganya. (antara/hm17)

 

 

Related Articles

Latest Articles