14.7 C
New York
Tuesday, May 21, 2024

Diperkirakan Lebih Dari 500,000 Orang Indonesia Kontak Dengan Orang Tersangka Virus Korona

Jakarta | MISTAR.ID
Lebih dari setengah juta orang Indonesia diperkirakan melakukan kontak dengan orang tersangka COVID-19. Hal tersebut dikatakan pihak berwenang pada Jumat (20/3/20) disaat pemerintah melakukan pengujian cepat. Kelompok beresiko tinggi antara 600.000 dan 700.000 orang ini tersebar di seluruh negeri, dengan Jakarta Selatan yang paling terpapar.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo dalam pernyataan yang disiarkan langsung di televise nasional mengatakan Indonesai memulai pengujian cepat untuk virus tersebut pada Jumat sore.
“kami melakukan pengujian di daerah berdasarkan pelacakan kontak dari pasien. Kami akan mendatangi ke rumah-rumah untuk melakukan pengujian kepada masyarakat” kata Joko Widodo. Hasil dari pemetaan mengindikasi bahwa daerah yang terkena paling parah adalah Jakarta Selatan.“ Dia tidak mengungkapkan daerah lain.
Indonesia, negara terpadat keempat dunia, dengan populasi 270 juta penduduk, sedang melakukan pengujian kepada warga negaranya yang mungkin menghidap infeksi virus corona, dimana pemerintah menghadapi banyaknya kritik perihal lambatnya melakukan deteksi infeksi. Indonesia melaporkan dua kasus virus korona pertama pada tanggal 2 Maret 2020.
Ada beberapa kasus dimana pasien dengan penyakit radang paru-paru baru terdeteksi virus corona setelah mereka meninggal dunia atau sehari sebelum kematian.
Achmad Yurianto, juru bicara khusus COVID-19 memberitahukan kepada media pada hari Jumat bahwa negara itu mendapat 60 kasus baru lagi, menambah jumlah total terinfeksi menjadi 369 hanya pada hari Jumat. Total kematian meningkat dari 7 menjadi 32, jumlah kematian tertinggi di Asia Tenggara, dan tujuh belas pasien sudah sembuh.
Sementara itu, kepala PMI Indonesia mengatakan kepada Reuters bahwa Indonesia berkemungkinan memiliki jumlah yang jauh lebih tinggi dari yang telah dilaporkan, karena tingkat pengujian yang rendah dan perlunya pertimbangan melakukan tindakan lockdown.
Negara ini telah merubah status dari nol menjadi 309 kasus dalam waktu kurang dari tiga minggu dan jumlah kematian telah mencapai 25, lebih tinggi dibanding negara Asia Tenggara lainnya.
“jika hasil pengujiannya rendah, maka jumlah kasusnya juga rendah” jelas Yusuf Kalla, mantan wakil presiden Indonesia selam dua periode sekaligus ketua Palang Merah Indonesia, penambahan jumlah sebenarnya akan terungkap setelah Indonesai mendapat tlebih banyak lagi hasil pengujian dari laboratorium.

Sumber : The Straits Times
Edotor : Julyana Ang

Related Articles

Latest Articles