16.5 C
New York
Saturday, April 13, 2024

Dekan UNAS Diduga Catut Sejumlah Nama Akademisi Malaysia untuk Publikasi Ilmiah

Jakarta, MISTAR.ID

Kabar tak sedap datang dari dunia pendidikan. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Nasional (UNAS) Kumba Digdowiseiso diduga mencatut sejumlah nama akademisi di Universiti Malaysia Terengganu dalam berbagai publikasi ilmiahnya. Bahkan pihak yang namanya dicatut menyebutkan pencatutan ini sebagai predator jurnal.

Dugaan pencatutan nama itu dilaporkan laman Retraction Watch. Dalam laporan itu menyebutkan, sejumlah dosen di Universiti Malaysia Terengganu menerima kabar bahwa nama mereka ditemukan di sejumlah publikasi ilmiah Kumba Digdowiseiso berdasarkan pencarian di Google Scholar atau Google Cendekia.

Asisten profesor keuangan di Universiti Malaysia Terengganu, Safwan Mohd Nor, mengaku sama sekali tidak mengenal nama Kumba. Namanya bahkan tercantum di empat publikasi ilmiah yang tidak terindeks di Clarivate.

Baca juga:Dinas Pendidikan Provsu Beri Surat Peringatan ke Kepala Sekolah yang Jarang Masuk Kerja

“Kami bahkan tidak tahu siapa orang ini,” kata Noor dikutip dari Retraction Watch, Jumat (12/4/2024).

Nor mengaku marah saat pertama kali mengetahui namanya dicatut dalam publikasi ilmiah itu. Ia juga menduga berbagai publikasi ilmiah itu penipuan atau palsu.

“Sepertinya ini seperti penipuan atau predator jurnal,” kata dia.

Setidaknya ada nama 24 staf di Universiti Malaysia Terengganu yang tanpa sepengetahuan mereka ada dalam daftar penulis di publikasi ilmiah Kumba.

Sementara itu Kumba mengaku telah menghubungi salah satu dosen di universitas tersebut dan mengatakan kepada Retraction Watch bahwa masalah tersebut telah diselesaikan. Namun, sebagian besar nama-nama yang dicatut itu belum dihapus.

Sementara itu, Fakultas Bisnis, Ekonomi, dan Pembangunan Sosial (FBESD) Universiti Malaysia Terengganu menolak berkomentar.

Berdasarkan profil Google Scholar, Kumba telah menerbitkan setidaknya 160 makalah di 2024 saja. Kumba dikatakan  memang mengunjungi Universiti Malaysia Terengganu pada tahun lalu untuk membahas potensi kolaborasi penelitian dan soal kemahasiswaan.

Namun menurut Nor, Kumba tidak bertemu dengan dosen fakultas dan tak pernah ada kesepakatan soal kolaborasi penelitian.

“Dia hanya datang berkunjung dan tiba-tiba kami melihat nama kami di makalah-makalah itu,” ujar Nor.

Nor dan sejumlah dosen dan penasihat hukum universitas telah menghubungi Kumba, tapi belum direspons.

Baca juga:Ikut Event Indonesia Malaysia Thailand–Growth Triangle, Unimed Raih Prestasi

Terpisah, Kepala Humas UNAS Marsudi mengatakan pihak universitas belum bisa memberikan tanggapan atau konfirmasi soal berita itu.

Marsudi mengatakan Kumba selaku Dekan FEB UNAS dan dua perwakilan FBESD Universiti Malaysia Terengganu akan melakukan konferensi pers secara virtual pada Jumat, 19 April 2024.

Namun, dalam keterangannya, Kumba mengatakan Lori Youm yang membuat tulisan di Retraction Watch telah mengunggah fotonya tanpa izin dan sepengetahuannya. Ia pun mengaku keberatan dengan berita itu.

“Kami sudah menyampaikan keberatan kami kepada Lori melalui email dan Ivan sebagai op-in editor di mana kami masih menunggu tanggapan dari mereka,” ujar Kumba.

“FBESD UMT sudah melakukan rapat internal dan memutuskan bahwa hal tersebut merupakan masalah pribadi. Dengan demikian, hal itu tidak memerlukan intervensi/tindakan lebih lanjut baik dari kedua universitas maupun fakultas,” tambahnya. (cnn/hm06)

Related Articles

Latest Articles