Dia juga menjelaskan bahwa akhir September 2023 menandakan pergerakan semu matahari ke arah selatan khatulistiwa. Hal ini berarti wilayah Indonesia yang terletak di selatan khatulistiwa akan menerima paparan matahari lebih intensif pada pagi hingga siang hari dibandingkan dengan wilayah lainnya.
“Peningkatan suhu udara secara ekstrem atau drastis di permukaan bumi tidak hanya dipengaruhi oleh faktor astronomis semata. Faktor-faktor seperti kecepatan angin, tutupan awan, dan tingkat kelembaban udara juga memiliki dampak besar pada suhu di suatu wilayah,” bebernya.
BMKG mengingatkan masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan tubuh dan memastikan diri terhidrasi dengan baik, terutama bagi mereka yang melakukan aktivitas di luar ruangan pada siang hari, agar terhindar dari dehidrasi, kelelahan, dan dampak negatif lainnya. (cnn/hm20)
