Sidoarjo, MISTAR.ID
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur (Jatim), Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor sebagai tersangka korupsi.
Gus Mudhlor menyampaikan, menghargai penetapan lembaga antirasuah itu pada dirinya menjadi tersangka dugaan korupsi pemotongan insentif Aparatur Sipil Negara (ASN) di Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) setempat.
“Kami menghormati putusan yang dikeluarkan KPK, sehingga saya juga mohon doa dari semua masyarakat Sidoarjo,” paparnya, pada Selasa (16/4/24).
Baca juga:Ciptakan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, KPK Akan Dampingi Pemko Medan
Bupati termuda berumur 33 tahun ini mengaku, telah menyiapkan tim kuasa hukum yang bakal mendampinginya menghadapi kasus itu. Juga mempertimbangkan langkah hukum yang akan ditempuh berikutnya.
KPK menerapkan status hukum itu usai melakukan kajian terhadap keterangan para pihak yang diperiksa menjadi saksi, termasuk juga tersangka dan alat bukti lainnya.
Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri lewat keterangan tertulis, pada Selasa (16/4/24) membenarkan penetapan tersangka jika bersangkutan menjabat Bupati Sidoarjo periode 2021 sampai dengan saat ini.
Disebutkan Ali, jika Gus Muhdlor disinyalir menerima uang terkait dengan dana insentif yang diterima para pegawai BPPD Sidoarjo.
Baca juga:Wabup Asahan Ikuti Rakor Penguatan Sinergi Antara KPK dan Kemendagri
“Tim penyidik mendapati peran dan keterlibatan pihak lain yang ikut serta dalam terjadinya dugaan korupsi berupa pemotongan dan penerimaan uang di lingkungan BPPD Sidoarjo,” ujarnya.
Ali melanjutkan, dengan temuan gelar perkara yang dilakukan, lalu disepakati adanya pihak yang bisa turut dipertanggungjawabkan di depan hukum, sebab terindikasi menikmati aliran sejumlah uang.
Selain itu, Gus Muhdlor sudah dicegah pergi keluar negeri untuk 6 bulan ke depan. Diketahui Gus Muhdlor saat ini tercatat mempunyai kekayaan hingga Rp 4,7 miliar. (cnn/hm16)
