10.9 C
New York
Sunday, May 12, 2024

7 Obat dengan Kandungan Etilen Glikol Melebihi Ambang Batas

Jakarta, MISTAR.ID
Dugaan obat sirop yang tercemar etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) sebagai biang kerok penyakit gagal ginjal akut kian menguat.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga telah merilis tujuh obat sirop dengan cemaran EG dan DEG melebihi ambang batas. Selain itu juga, EG dan DEG merupakan senyawa kimia yang biasa digunakan untuk industri.

Pada dasarnya, EG dan DEG dilarang digunakan sebagai bahan baku obat. Hanya saja, kandungan EG dan DEG masih diperbolehkan jika berbentuk cemaran dari propilen glikol dengan ukuran tidak lebih dari 0,1 persen.

Cemaran Etilen Glikol di Obat Yarindo 100 Kali Lipat dari Batas AmanBukan Cuma Obat Sirup, Ada Hal Lain yang Sebabkan Gagal Ginjal Akut Kepala BPOM Penny Lukito juga sebelumnya sempat menyinggung kandungan EG dan DEG dalam beberapa sampel obat yang ditemukan, termasuk di antaranya yang diproduksi oleh PT Yarindo Farmatama.

Penny menyebut, kandungan keduanya bahkan mencapai 100 kali lipat dari batas aman yang ditentukan. Jika harusnya tak melebihi 0,1 miligram, yang ditemukan justru kandungan EG dan DEG mencapai 48 miligram.

Baca juga:BPOM Perintahkan Tarik 5 Obat Sirup yang Mengandung Etilen Glikol Lebihi Ambang Batas

“Terbukti menggunakan etilen glikol 48 miligram per mililiter. Padahal syaratnya harus kurang dari 0,1 miligram. Ini, kan, hampir 100 kalinya,” kata Penny dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Senin (31/10/22).

BPOM melalui keterangan tertulisnya merilis tujuh obat dengan kandungan EG dan DEG jauh melebihi ambang batas. Berikut daftarnya:

1. Flurin DMP Sirup diproduksi PT Yarindo Farmatama
2. Unibebi Cough Syrup diproduksi PT Universal Pharmaceutical Industries
3. Unibebi Demam Drop diproduksi PT Universal Pharmaceutical Industries
4. Unibebi Demam Syrup diproduksi PT Universal Pharmaceutical Industries
5. Paracetamol Drops diproduksi PT Afi Farma
6. Paracetamol Sirup Rasa Peppermint diproduksi PT Afi Farma
7. Vipcol Syrup diproduksi PT Afi Farma

Kandungan EG dan DEG dalam obat sirop ini mulai disorot setelah ratusan anak Indonesia terserang gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) atau biasa juga disebut gagal ginjal akut.

Sampai Selasa (1/11/22), tercatat sebanyak 325 anak terkena gagal ginjal akut. Sebanyak 178 di antaranya meninggal dunia.

Baca juga:Menkes: Kasus Gagal Ginjal Akut Sudah Turun Drastis

Gagal ginjal akut merupakan kondisi menurunnya fungsi ginjal secara cepat dan mendadak. Dalam banyak kasus, penyakit ini memburuk dalam waktu singkat jika terlambat ditangani.

Orang tua diimbau untuk mewaspadai sejumlah gejala yang muncul pada anak. Salah satunya dengan memantau produksi urine atau frekuensi berkemih anak. Segera bawa anak ke rumah sakit jika ditemukan tak berkemih selama setidaknya 6 jam. (cnn/mistar)

Related Articles

Latest Articles