Jakarta, MISTAR.ID
Dari luas lahan gambut dalam Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) di Indonesia, sebanyak 2,5 juta hektar rawan terbakar yang tergolong kelas tinggi.
“Dari semua luas KHG di Indonesia sebanyak 24,2 juta hektar, ada 16,4 juta hektar tergolong kerawanan kelas tinggi dan sedang,” kata Campaigner Pantau Gambut, Wahyu A Perdana, pada Minggu (23/7/23).
Wahyu menjelaskan, itu penggabungan data area KHG dan wilayah administrasi provinsi. Menurutnya, Kalimantan Tengah (Kalteng) menjadi provinsi dengan kerawanan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kelas tinggi terluas se-Indonesia di tahun 2023.
Baca juga: Ratusan Hektar Lahan Hutan Rawa Gambut Di Riau Terbakar
KHG Sungai Ifuleki Bian-Sungai Dalik Provinsi Papua Selatan menjadi kerentanan kelas tinggi karhutla terbesar sebanyak 97 persen. Berikutnya, KHG Sungai Kahayan-Sungai Sebangau Provinsi Kalteng, dengan kerentanan kelas tinggi karhutla terluas di tahun 2023 mencapai sekitar 190 ribu hektar.
Selanjutnya, KHG Sungai Rokan-Sungai Siak Kecil mempunyai kerentanan kelas sedang sebesar 53 persen atau sekitar 438 ribu hektar.
“Dari 3,8 juta hektar risiko karhutla, ada 54 persen memiliki kerentanan tinggi. Konsesi dengan izin Hak Guna Usaha (HGU) dan Hutan Tanaman Industri (HTI) menjadi persentase paling besar yang berada di kerentanan kelas tinggi,” sebut Wahyu.
Dirinya berpendapat, dalam hal ini perlu adanya antisipasi. Karena umumnya karhutla di Indonesia terjadi pada Februari hingga Maret, kemudian berlanjut Juli sampai Oktober.
Baca juga: Diduga Karena Rokok, Rumah Duel Ginting Terbakar Minggu Dini hari
Kepala Bidang Sekretariat Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalteng, Maria Cahya memaparkan strategi pengendalian dan antisipasi karhutla di daerah itu.
Dikatakan, Pemerintah Provinsi Kalteng berkesinambungan melakukan upaya-upaya pencegahan karhutla secara massif, melalui upaya deteksi dini dan sosialisasi ke masyarakat.
“Karhutla dapat ditekan, meskipun 17 persen dari luas wilayah Kalteng merupakan lahan gambut dan rawan terhadap karhutla,” paparnya. (mdcm/hm16)
