Medan, MISTAR.ID
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Medan, M Husni mengimbau masyarakat agar menerapkan sistem 3R (reduce, reuse dan recycle) dalam pengelolaan sampah.
Hal itu dilakukan lantaran volume sampah di Kota Medan terus meningkat yang dikhawatirkan dapat mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.
“Jadi volume sampah per hari di Kota Medan itu bisa mencapai 2.000 ton, sementara yang bisa kita tangani hanya 800 ton. Oleh karena itu kami mendorong masyarakat menerapkan 3R dalam pengelolaan sampah,” ujar Husni saat dikonfirmasi mistar.id, Kamis (7/11/24).
Husni menjelaskan, alasan lain pihaknya mendorong masyarakat menerapkan 3R lantaran kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Kecamatan Medan Marelan juga sudah mulai penuh.
“TPA kita juga sudah mulai penuh. Memang masih ada lahan 4 hektar lagi disana, namun kita perkirakan itu hanya bisa bertahan 3-4 tahun saja. Sementara seiring meningkatnya jumlah penduduk, volume sampah terus meningkat. Makanya ini masih kita upayakan agar volume yang dibuang ke TPA bisa dikurangi, salah satunya dengan 3R,” jelasnya.
Baca juga: DPRD Medan: Pengelolaan Persampahan Bisa Lebih Baik dan Efektif
Adapun manfaat sistem 3R, kata Husni, masyarakat bisa mendapat keuntungan ekonomis dari pengelolaan sampah yang bisa didaur ulang.
“Jadi masyarakat berkolaborasi dengan Pemerintah. Dimana Pemerintah mendorong melalui program Bank Sampah, yakni pengelolaan sampah organik untuk kompos. Dengan begitu, komitmen menjadikan Kota Medan lebih bersih, sehat dan berkelanjutan bisa terwujud,” katanya.
Disinggung soal wacana TPA baru di Talun Kenas, Husni menyebut bahwa pihaknya masih menunggu dari Pemprov Sumut.
“Kalau wacana yang di Desa Talun Kenas itu TPA Regional. Memang kita berharap itu bisa segera dibangun agar masalah persampahan di Kota Medan bisa diatasi. Meski begitu, kita masih menunggu hasil kordinasi Pemprov Sumut dengan Pemkab Deli Serdang,”B tandasnya. (rahmad/hm20)