Medan, MISTAR.ID

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Medan mengkonfirmasi bahwa mereka telah mengetahui adanya perubahan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menjadi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB).

Sekretaris Disdikbud Kota Medan, Andy Yudhistira, menyampaikan bahwa perubahan tersebut adalah hasil rapat di Kementerian.

“Perwakilan Disdikbud Medan hadir dalam rakor itu. Tapi, surat edaran dari kementerian belum kita terima dan masih kita tunggu," katanya, Jumat (31/1/25).

Setelah surat edaran diterima, Disdikbud Medan berencana mengadakan rapat internal untuk menyiapkan petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan SPMB.

Surat edaran tersebut nantinya akan menjadi dasar bagi Pemko Medan dalam menyusun juknis yang akan disosialisasikan ke seluruh sekolah negeri di Kota Medan, khususnya yang berada di bawah naungan Disdikbud.

“Agar bisa segera diterapkan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah negeri untuk tahun ajaran 2025/2026,” tambahnya.

Ia menyebutkan adanya beberapa perubahan dari PPDB ke SPMB terutama di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Salah satu perubahan signifikan adalah perubahan jalur zonasi menjadi jalur domisili. Selain itu, ada perbedaan dalam persentase penerimaan siswa melalui jalur-jalur lainnya.

“Selama inikan zonasi yang sekarang berubah jadi domisili. Dulu persentasenya itu minimal 50 persen, sekarang berkurang jadi 40 persen," jelasnya.

Sedangkan untuk jalur afirmasi kini bertambah dari kuota 15 persen menjadi 20 persen dan untuk tingkat SD di sekolah negeri, tidak ada perubahan dalam SPMB.

"Perubahan itu hanya terjadi untuk tingkat SMP dan SMA, namun SMA bukan kewenangan Disdikbud Medan," pungkasnya. (susan/hm17)