Medan, MISTAR.ID

Dua kali dijadwal ulang untuk mediasi di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Medan, permasalahan antara pihak Yayasan SMP IT Khairul Imam dan siswa yang dikeluarkan belum juga ada hasilnya. Pasalnya, kedua pihak tak kunjung bisa dipertemukan untuk duduk bersama dalam mediasi yang digelar pihak Disdikbud.

“Saat mediasi pertama, pihak orang tua FA datang namun pihak yayasan yang tidak datang. Setelah kita jadwal ulang, justru sebaliknya. Atas kondisi itu, kita jadwal ulang lagi,” ucap Kabid Pembinaan SMP Kota Medan OK Zulfani Anhar kepada Mistar, Selasa (31/10/23).

OK menjelaskan, saat ini kedua belah pihak masih mengedepankan ego masing-masing yang mengakibatkan mediasi tak kunjung terealisasi.

Baca juga:Yayasan SMP IT Khairul Imam Tak Hadiri Mediasi Disdikbud Medan

“Yang satu berkeras, yang satu pakai pengacara, jadi ini yang membuat belum bisa dimediasi. Yang jelas, kita (Disdikbud) berdiri di tengah-tengah dan mencari solusi terbaik,” jelasnya.

Jika nanti tak kunjung ditemukan titik temu, OK memastikan bahwa FA tetap akan mendapatkan pendidikan yang layak seperti anak lainnya.

Baca juga:Pecat Siswa Tanpa Surat Peringatan, Disdikbud Medan Didesak Panggil SMP IT Khairul Imam

“Pendidikannya tetap harus jalan. Pemerintah menjamin setiap anak harus mendapatkan pendidikan. Untuk caranya nanti bisa kita minta rekomendasi pindah dari yayasan itu maupun kita berikan pendidikan di luar sekolah maupun sekolah lainnya yang berada di bawah naungan Disdikbud Kota Medan,” pungkasnya.

Seperti diketahui, FA (14) salah seorang siswa Yayasan SMP IT Khairul Imam dikeluarkan dari sekolah tanpa ada alasan yang jelas. Kecewa dengan tindakan itu, orang tua FA pun mengadukannya ke DPRD Medan. (rahmad/hm17)