Thursday, April 24, 2025
home_banner_first
MEDAN

Seniman Desak Pemprov Sumut Sediakan Fasilitas Layak dan Rencana Nyata

journalist-avatar-top
Kamis, 24 April 2025 17.07
seniman_desak_pemprov_sumut_sediakan_fasilitas_layak_dan_rencana_nyata

Dialog Kebudayaan antara para seniman dan Disbudparekraf. (f:maulana/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Para Seniman Sumatera Utara (Sumut) mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk segera menyediakan fasilitas layak dan merumuskan rencana jangka panjang yang jelas dalam mendukung perkembangan sektor kebudayaan.

Desakan ini disampaikan dalam Dialog Kebudayaan antara para Seniman dan pemerintah di Taman Budaya Sumut (TBSU), Jalan Gatot Subroto, Medan Helvetia, Kamis (24/4/2025).

Seniman teater, Amruzal menyoroti minimnya fasilitas untuk seni pertunjukan dan seni lainnya menjadi salah satu sebab lesunya kegiatan seni dan budaya di Sumut.

“Kalau tempat saja belum memadai, bagaimana kegiatan seni bisa berkembang?,” katanya.

Ia juga menambahkan para seniman membutuhkan tindakan konkret, bukan sekadar diskusi panjang.

“Terlalu banyak diskusi tanpa aksi, seperti menulis naskah terus menerus tapi tidak pentas-pentas," tuturnya.

Seniman tari, Anton Sitepu menegaskan hal senada yang dibutuhkan saat ini adalah realisasi, bukan lagi konsep.

“Semua seniman sudah siap dengan ide. Yang dibutuhkan sekarang adalah fasilitas dan anggaran,” katanya.

Pengurus Rumah Karya Indonesia (RKI), Ojak Manalu mengusulkan pentingnya penyusunan masterplan pengembangan kebudayaan yang komprehensif, terutama untuk menghidupkan kembali fungsi TBSU sebagai pusat seni budaya Sumut.

“TBSU harus jadi milik seluruh seniman dan budayawan Sumut, bukan hanya Kota Medan, agar pelaku seni dari berbagai daerah lain di Sumut mendapatkan porsi yang sama dengan yang di kota,” tuturnya.

Di sisi lain, perupa senior S Handono Hadi mengusulkan agar semua berjalan baik dan adil di setiap event harus ada semua bidang kesenian. Begitupun penanggung jawabnya.

"Terkhusus seni rupa, banyak pelukis muda yang punya karya tapi tidak tahu mau kemana untuk pameran," ujarnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Sumut, Dikky Anugerah mengatakan sektor kebudayaan, pariwisata, dan ekonomi kreatif merupakan salah satu dari 17 prioritas utama Pemprov Sumut.

Namun, Dikky mengakui sektor kebudayaan belum menjadi perhatian utama masyarakat dan menekankan pentingnya menjadikan budaya sebagai sesuatu yang menarik dan relevan.

"PR-nya adalah bagaimana mengangkat kebudayaan agar bisa menarik dan dicari oleh masyarakat," ujarnya.

Dikky menyatakan pihaknya selalu terbuka terhadap kritik dan saat ini tengah menyusun panduan perencanaan kebudayaan untuk lima tahun ke depan.

“Kami sadar selama ini belum ada rencana kebudayaan yang terarah. Karena itu, kami menerima semua masukan dan akan menyusun acuan yang jelas,” ucapnya. (maulana/hm18)

REPORTER:

RELATED ARTICLES