Medan, MISTAR.ID
Karya seni lukis dua dimensi merebut perhatian pengunjung di acara Master Of Republic Communications (MORS) yang diadakan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial UINSU, Rabu (11/10/23).
Pameran ini cukup menarik minat pengunjung yang tampak larut dalam imajinasi dan menerka-nerka filosofi aneka objek lukisan tersebut.
Salah satu peserta lukis, Alif, tampak memajang hasil lukisan Danau Toba miliknya. Ia menjabarkan bahwa lukisan tersebut terinspirasi dari keindahan Pulau Samosir.
“Di lukisan itu ada kepala kerbau, yang mana itu sebagai simbol adat orang Batak. Jika ada yang meninggal, ada acara adat yang namanya mangalahat horbo yang artinya menombak kerbau,” jelasnya pada Mistar.id, di sela-sela acara pameran.
Baca juga:Â Band Lokal Whybunnywhy Meriahkan MORS
Selain itu, terdapat pula gambar ikan mas dan puntungan tangan maupun kepala yang sering disebut sebagai si gale-gale.
“Kalau yang ikan emas itu seperti yang kita ketahui sebagai legenda Danau Toba dan ada juga sigale-gale yang mulai terlupakan,” jelasnya.
Alif menyampaikan, seharusnya dalam pameran tersebut para pengunjung dilarang menyentuh lukisan, karena hal tersebut merupakan sesuatu yang sensitif bagi pelukis.
“Seharusnya ada tulisan jangan lewat garis. Jangan menyentuh karya karena itu sangat penting sekali dan poin paling penting di pameran. Namun di pameran kali ini tidak ada,” ujarnya.
Baca juga:Â Hidupkan Budaya Lama, MORS Terbuka untuk Umum
Seniman tersebut juga berharap jika nantinya diadakan pameran seperti ini, harus memperhatikan detail-detail kecilnya.
“Tapi untung saja ini masih dalam skala kecil, jadi orang-orangnya bisa di handle. Saya berharap jika nanti diakan lagi seperti ini, sebaiknya panitia lebih memperhatikan hal-hal kecil lainnya, seperti mencantumkan deskripsi pada lukisan yang dipamerkan,” katanya mengingatkan. (Dinda/hm20)
