18.6 C
New York
Monday, April 29, 2024

Rangkaian HPN, Lima Seruan Pers dari Sumatera Utara

Medan, MISTAR.ID

Seminar seruan pers dari Sumatera Utara, Pers Bebas, Demokrasi Bermartabat, sebagai rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) menghasilkan 5 seruan yang disampaikan bersama insan pers dan masyarakat. Seruan tersebut berlangsung di Grand Mercure, Medan Sumatera Utara, Selasa (7/2/23).

Adapun 5 seruan yang disampaikan pengurus PWI Sumut Warjamil antara lain, berkomitmen menjadikan Pemilu lalu menyebabkan keterbelahan bangsa agr tidak terjadi lagi, sehingga banyak yang terseret menjadi buzzer salah satu pihak, berpegang teguh pada kode etik jurnalistik, sebagai insan pers yang menjaga keutuhan bangsa.

Selain itu juga tidak terjebak euforia arus informasi media sosial yang berisi berita yang susah dipertanggungjawabkan, dan mendorong dewan pers menjaga marwah kehidupan pers Indonesia agar tetap berdiri sebagai pilar demokrasi.

Baca Juga: Kemenkominfo Sebut Presiden Perkenalkan Perpres “Publisher Rights” di HPN

Seminar ini menghadirkan 4 narasumber, diantaranya Prof Nina Hermina sejarahwan dari Universitas Andalas, Prof Ichwan Azhari, pengamat media dari Universitas Andalas, Wan Novri sejarahwan Universitas Andalas serta Ketua Dewan Pers dr.Ninik Rahayu.

Seminar ini mengungkap sejarah pers di Indonesia khususnya Sumatera Utara.

Ikhwan Azhari mengungkapkan banyak tokoh pers yang memiliki dedikasi cukup tinggi dalam perjuangan bangsa yang hingga kini tidak pernah diusulkan sebagai tokoh nasional. Mereka adalah yang berjuang melalui media massa, mengkritik penguasa Belanda. Diantaranya Dja Endar Moeda, HM Manulang dan Parada Harahap.

Baca Juga: Sambut HPN 2023, Anggota DPR-RI H Novri Ompusunggu Harap Insan Pers Makin Maju dan Profesional

“Para pejuang lewat karya jurnalistiknya bahkan melewati masa yang cukup sulit hingga diungsikan dan dipenjara. Perjuangan mereka harus berkeliling kampung untuk menyebarkannya, bakan harus berjuang naik kuda, kemudian menyebrang sungai untuk mencetak koran ke Sumbar,” ujar Ikhwan.

Untuk itu Ikhwan Azhari meminta agar dimomen ini pemerintah membuat museum pers di Indonesia yang lengkap. Ini untuk mengetahui sejarah perjuangan para tokoh pers.(rika/hm02)

 

Related Articles

Latest Articles