Medan| MISTAR.ID
Pihak kepolisian sedang mendalami penyidikan kasus bocornya pipa gas PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Lembah Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), yang menewaskan 5 warga.
“Kasusnya sudah sidik, sampai saat ini masih didalami oleh Polres Madina,” ujar Kabid Humas Polda Sumatera Utara Kombes Pol Hadi Wahyudi, Minggu (7/2/21).
Dia menyebutkan, terkait apakah ada kelalaian sehingga terjadinya kebocoran gas, pihaknya juga masih melakukan pendalaman.
“Masih didalami juga,” ucap dia.
Baca Juga:Polisi Periksa Enam Saksi Terkait Pipa Gas Bocor PT SMGP
Kata dia, perusahaan PT SMGP telah memberikan santunan kepada warga sekitar maupun keluarga korban jiwa dan luka.
“Perusahaan sudah memberikan bantuan kemanusiaan termasuk memberikan santunan kepada keluarga korban yang meninggal dunia,” sebut dia.
Sebagaimana diketahui, kasus bocornya pipa gas PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Lembah Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), yang menewaskan 5 warga, kini tahap penyidikan.
Baca Juga: Pipa Gas Bocor, 5 Tewas Akibat Keracunan di Madina
Kabid Humas Polda Sumatera Utara Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, Tim Polda Sumatera Utara bersama Polres Mandailing Natal (Madina) telah melakukan gelar perkara dalam kasus ini.
Dari hasil gelara perkara, pihak kepolisian telah menaikan statusnya dari penyelidikan menjadi penyidikan.
“Kemarin sudah dilakukan gelar perkara. Dari hasil gelar perkara statusnya menjadi penyidikan,” ucap dia, Selasa (2/2/21).
Dengan naiknya statusnya menjadi sidik, dirinya tidak menyangkal bakal ada tersangka dalam kasus ini.
Baca Juga: Pipa Bocor, PDAM Tirta Tanjung Medang Deras tidak Tanggap
“Kalau untuk penetapan tersangkanya, nanti didalami lagi oleh penyidiknya,” sebut dia.
Seperti diketahui, peristiwa bocornya pipa gas yang diketahui milik PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Lembah Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) memakan korban jiwa. Akibatnya, 5 orang meninggal dunia dan puluhan pingsan, karena diduga menghirup hidrogen sulfida (H2S) yang mengandung racun tersebut, Senin (25/1/21). (Saut/hm13)
