Medan, MISTAR.ID
Pinjaman secara online (pinjol) kian marak di wilayah Sumatera Utara (Sumut). Pasalnya, pinjol diklaim lebih mudah, instan dan cepat dalam memberikan pinjaman.
Banyak juga pihak yang menyebutkan bahwa pinjol juga cukup berisiko tinggi. Mulai dari patokan bunga yang diberikan, hingga kebocoran data.
Menanggapi hal itu, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi meminta kepada seluruh masyarakat, khususnya warga Sumut untuk berhati-hati untuk dalam melakukan pinjaman.
“Kita imbau masyarkat agar lebih teliti lagi terhadap aplikasi pinjol yang menawarkan berbagai kemudahan tetapi sejatinya menjerat,” kata Hadi, Kamis (18/1/24).
Baca juga: Kasus Pinjol Masih Marak, Pengamat Ekonomi: Masyarakat Perlu Edukasi
Terkait pinjol ini, Pengamat Ekonomi Universitas Simalungun, Darwin Damanik angkat bicara. Kata Darwin, pinjaman online sangat diminati masyarakat karena kemudahan persyaratan yang diberikan.
“Ditambah lagi masyarakat kita umumnya sifatnya didominasi oleh kesenangan gaya konsumtif yang tinggi,” terang Darwin.
Dikatakan Darwin, biasanya peminjaman melalui perbankan syaratnya lebih ketat dibandingkan pinjaman online, yang hanya membutuhkan persyaratan menggunakan identitas KTP saja.
Baca juga: Kasus Pinjol Masih Marak, Pengamat Ekonomi: Masyarakat Perlu Edukasi
“Jadi, apabila masyarakat membutuhkan peminjaman uang otomatis tanpa berfikir ke depannya,” ujarnya lagi.
Dia menambahkan, dengan maraknya pinjaman online saat ini perlu adanya edukasi maupun sosialisasi kepada masyarakat. Hal ini dilakukan agar masyarakat tidak terjerumus dalam melakukan pinjaman. (Matius/hm20)
