15.2 C
New York
Wednesday, May 15, 2024

Pererat Hubungan dengan Masyarakat, Aliansi Mahasiswa UINSU Aksi Mimbar Bebas

Medan, MISTAR.ID

Aliansi mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU gelar aksi mimbar bebas, guna mempererat hubungan masyarakat dengan mahasiswa-mahasiswi untuk saling melindungi di Kampus IV Tuntungan, Kabupaten Deli Serdang, pada Jumat (20/10/23).

Aksi tersebut mendapat antusias dari tokoh masyarakat dan mahasiswa untuk menolak keras pelecehan seksual yang baru-baru saja menimpa salah seorang mahasiswi UINSU.

Turut hadir beberapa tokoh masyarakat seperti Kepala Dusun (Kadus), Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan beberapa elemen-elemen masyarakat lainnya.

Baca juga: Terungkap, Tersangka Pemerkosa Mahasiswi UINSU Pemakai Narkoba

Dalam mimbar ini, para mahasiswa dan masyarakat bebas menyampaikan aspirasi, argumen ataupun permasalah yang sedang terjadi di lingkupan kampus. Khususnya lingkungan mahasiswa dengan masyarakat sekitar.

Koordinator Lapangan (Korlap), Abu memfokuskan 4 tujuan dilaksanakannya aksi mimbar ini.

“Menolak keras pelecehan seksual dan kejahatan apapun, mengawal ketat proses hukum pelaku kekerasan seksual, melindungi dan memenuhi hak perempuan dan anak dari segala bentuk kekerasan, mempererat silahturahmi antara mahasiswa dan masyarakat,” ucapnya pada mistar.id via telepon.

Baca juga:Tersangka Pemerkosaan Mahasiswi UINSU Dijerat Pasal Berlapis dan Terancam 12 Tahun Penjara

Mahasiswa yang ikut serta dalam aksi tersebut, Pahri juga mengatakan, pihak Babinsa marga Sinulingga memberikan himbauan kepada para pemilik kos-kosan lebih meningkatkan keamanan dan kenyamanan yang menjadi tempat tinggal mahasiswa.

“Babinsa juga memberikan himbauan berupa peningkatan keamanan, seperti membuat peraturan-peraturan kunjungan malam, cara berpakaian dan pemasangan CCTV,” tuturnya pada mistar.id

Dia mengatakan, ada 6 orang yang menyampaikan aspirasinya dalam mimbar bebas.

Baca juga: Tolak Segala Bentuk Kekerasan, Aliansi Mahasiswa UINSU Tuntungan Gelar Aksi Damai

“Aksi itu diramaikan antusias mahasiswi sekitar 200 orang. Itu menjadi pengingat bagi mahasiswa dan masyarakat tentang peristiwa yang sudah terjadi agar tak terulang kembali nantinya,” kata Pahri.

Sebagai puncak aksi, para mahasiswa secara bersama-sama menempelkan cap tangan berwarna hitam, merupakan bentuk aksi solidaritas menolak kekerasan seksual terhadap perempuan. (dinda/hm16)

Related Articles

Latest Articles