11.1 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Pemprov Sumut Rakor Cari Solusi Tangani Pengungsi Rohingya

Medan, MISTAR.ID

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menggelar rapat koordinasi mengevaluasi dan mencari inovasi dalam menangani pengungsi Rohingya. Rapat ini dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Basarin Yunus Tanjung, yang mewakili Penjabat Gubernur Sumut Hassanudin.

Dalam rapat ini, mereka membahas langkah-langkah proaktif untuk merespons kehadiran pengungsi Rohingya di Desa Kwala Besar, Pantai Camar Karang Gading, Deli Serdang.

Bertempat di Ruang Rapat Kantor Gubernur Medan, Basarin menyampaikan, rapat koordinasi ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi dari berbagai instansi dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk badan-badan yang ditunjuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) seperti UNHCR.

“Pengungsi Rohingya sudah lima hari di sini, dan kita berfokus pada penanganan darurat dengan penyediaan bantuan makanan dan kebutuhan lainnya,” ungkap Basarin, di kantor Gubernur Sumatera Utara, Jumat (5/1/24).

Baca juga: Penanganan Rohingya di Sumut Tak Bisa Dilakukan Sendiri

Selain itu, rapat juga membahas langkah-langkah antisipasi terhadap potensi gesekan antara masyarakat lokal dan pengungsi. Dengan keterlibatan aparat keamanan, Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, dan pihak terkait, keamanan di area pengungsi terjamin.

“Isu pro dan kontra sudah muncul, namun kita sudah siap mengantisipasi gesekan. Pengamanan oleh TNI dan pemerintah kabupaten sudah dilakukan, dan perkembangan di lapangan akan menjadi pertimbangan dalam penanganan selanjutnya,” jelas Basarin.

Sementara itu, UNHCR melalui Oktina Hafanti menyatakan dukungannya terhadap langkah-langkah yang diambil oleh Pemkab Deli Serdang dan Pemprov Sumut. UNHCR telah menyediakan bantuan makanan dan melihat penanganan pengungsi sebagai kerja sama antara berbagai pihak.

Baca juga: Asisten Pemerintahan Sumut Ungkap Langkah Pertama Penanganan Pengungsi Rohingya

Oktina menjelaskan, UNHCR fokus pada solusi jangka panjang, termasuk pemberian makanan dan minuman. Namun, kerjasama dengan Pemerintah Indonesia menjadi kunci keberhasilan.

“Tentu saja kita tidak bisa berdiri sendiri, kita perlu dukungan dari Pemerintah Indonesia,” ujar Oktina.

Berdasarkan data UNHCR, jumlah pengungsi yang tiba di Deli Serdang mencapai 157 orang, melibatkan orang dewasa, anak-anak, bayi, dan balita. (Hutajulu/hm17)

Related Articles

Latest Articles